Pengertian Ila’

Monday, May 13, 2019

Persepsi

Persepsi

Pengertian Persepsi

Menurut teori rangsangan-tanggapan, persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah rangsangan diterapkan kepada manusia.Subproses psikologi lainnya yang mungkin adalah pengenalan,perasaan dan penalaran.

Dalam bahasa Inggris, persepsi adalah perception, yaitu cara pandang terhadap sesuatu atau mengutarakan pemahaman hasil olahan daya fikir, artinya persepsi berkaitan dengan faktor-faktor eksternal yang di respons melalui pancaindra, daya ingat, dan daya jiwa.

Tetapi juga bisa, persepsi disebut sebagai inti komunikasi,karena jika persepsi manusia tidak akurat,manusia tidak mungkin akan dapat berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan seorang manusia memilih pesan atau mengabaikan pesan lain.Semakin tinggi derajat kesamaan persepsilah antar individu akan semakin mudah dan semakin mudah dan semakin sering pula seseorang berkomunikasi.

Dengan demikian, persepsilah bisa di katakan sebagai cara pandang atau pola pikir seseorang yang menghasilkan respon, kemudian respon yang dihasilkan bisa positif maupun negatif .Persepsi ini muncul akibat adanya hubungan antar alat indera, yaitu indera penglihatan, pendengaran, peraba,perasa,dan penciuman.

Ciri-ciri persepsi
  • Proses pengorganisasian berbagai pengalaman;
  • Proses menghubung-hubungkan antara pengalaman masa lalu dengan yang baru.
  • Proses pemilihan informasi
  • Proses teorisasi dan rasionalisasi
  • Proses penafsiran atau pemaknaan pesan verbal dan nonverbal;
  • Proses interaksi dan komunikasi berbagai pengalaman internal dan eksternal 
  • Melakukan penyimpulan atau keputusan-keputusan, pengertian dan yang membentuk wujud persepsi individu.
Proses Terjadinya Persepsi

Proses terjadinya persepsi pada diri individu tidak berlangsung begitu saja, tetapi melalui suatu proses.Proses persepsi adalah peristiwa dua arah yaitu sebagai hasil aksi dan reaksi.Prinsip dasar tentang persepsi yang perlu diketahui oleh seorang dosen agar dapat mengetahui mahasiswanya secara baik yaitu bahwa :
  • Persepsi itu relatif bukannya absolute.
  • Persepsi itu bersifat selektif.
  • Persepsi itu mempunyai tatanan
  • Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan ( menerima rangsangan)
  • Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama
Oleh Kerena itu, bagi seorang dosen untuk mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan persepsi sangatlah penting dilakukan untuk proses kelancaran aktivitas belajar mengajar di kampus.

Adapun tahap-tahap yang terlibat dalam proses terjadinya persepsi yaitu sebagai berikut :
  • Terjadinya stimulasi alat indera,selanjutnya stimulus tersebut ditangkap oleh alat indera.Proses ini berlangsung secara alami dan berkaitan dengan segi fisik.Proses tersebut dinamakan proses kedalaman.
  • Stimulus terhadap alat indra diatur,kemudian disalurkanke otakmelalui syaraf sensoris. Proses pentrafseran stimulus ke otak disebut proses psikologis, yaitu berfungsi alat indera secara normal
  • Stimulus alat indera ditafsirkan, otak selanjutnya memproses stimulus hingga individu menyadari objek yang diterima oleh alat inderanya.Proses itu disebut proses psikologis.
Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen utama yaitu seleksi, interpretasi, interpretasi dan persepsi.
  • Seleksi yang dimaksud adalah proses penyaringan terhadap stimulus pada alat indera.Stimulus yang ditangkap oleh indera terbatas jenis dan jumlahnya, kerena adanya seleksi. Hanya sebagian kecil saja yang mencapai kesadaran.
  • Interpretasi sendiri merupakan suatu proses untuk mengorganisasikan informasi, sehingga mempunyai arti bagi individu.
  • Interpretasi dan persepsi kemudian diterjamahkan dalam bentuk tinggkah laku sebagai reaksi, jadi prosepsi adalah melakukan seleksi, interpretasi, dan pembulatan terhadap informasi yang sampai.
Dalam melakukan interpretasi itu terdapat pengalaman masa lain serta sistem nilai yang dimilkinya. Sistem nilai dapat diartikan sebagai penilaian individu dalam mempersepsikan suatu objek yang dipersepsi, apakah stimulus tersebut akan di terima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut menarik atau ada persesuaian maka akan dipersepsi positif dan demikian sebaliknya selain itu adanya pengalaman langsung antara individu dengan objek yang dipersepsi individu, baik yang bersifat positif maupun negatif.

Faktor –Faktor yang mempengaruhi Persepsi

Proses terbentuknya persepsi sangat kompleks,dan ditentukan oleh dinamika yang terjadi dalam diri seorang ketika seseorang mendengar, mencium, melihat, merasa, atau bagaimana dia memandang suatu objek dalam melibatkan aspek psikogis dan panca inderanya.

Faktor-faktor yang menentukan persepsi dibagi menjadi dua yaitu faktor fungsional dan faktor struktural. Akan tetapi selain itu masih ada faktor lain yang sangat mempengaruhi persepsi, yakni perhatian. Lebih jauh,Jalaludin Rakhmat menjalaskan faktor fungsional dan struktural sebagai beikut :
  1. Faktor Fungsional. Faktor fungsional adalah faktor yang dari kebutuhan pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang biasa disebut sebagai faktor-faktor personal. Faktor fungsional yang menentukan persepsi adalah objek –objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan.
  2. Faktor Struktural. Faktor Struktural adalah faktor- faktor yang berasal semata-mata dan sifat stimulus fisik terhadap efek-efek syarat yang ditimbulkan pada sistem saraf individu .Faktor-Faktor struktural yang menentukan persepsi menurut teori Gestalt bila seseorang ingn memahami suatu peristiwa orang tersebut tidak dapat meneliti faktor-faktor yang terpisah tetapi memandangnya dalam hubungan keseluruhan. Tertarik tidaknya individu untuk memperhatikan stimulus dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, faktor eksternal (intensitas, keburuan, gerakan, dan penggulangan stimulus) dan faktor internal (kebiasaan,minat, emosi dan keadaan biologis).
  3. Faktor Eksternal. Faktor eksternal meliputi hal berikut :
    • Gerakan, seperti organisme lain, bahwa manusia secara visual tertarik pada obje-objek yang bergerak. Contohnya seseorang senang melihat huruf dalam display yang bergerak menampilkan nama barang yang diiklankan.
    • Intensitas stimuli, dimana manusia akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari stimuli yang lain, minsalnya warna merah pada latar belakang putih.
    • Kebaharuan (novelly), bahwa hal-hal baru, yang luar biasa, yang berbeda akan lebih menarik perhatian.
    • Perulangan, hal-hal baru, yang di sajikan berkali-kali, bila disertai dengan sedikit variasi, akan menarik perhatian. Dalam hal ini unsur “ Familiarity”( yang sudah seseorang kenal) berpadu dengan unsur-unsur “ novelty” (yang baru seseorang kenal).
  4. Faktor Internal. Faktor internal meliputi hal berikut :
    • Kebiasaan, kecendrungan untuk mempertahankan pola berpikir tertentu, atau melihat masalah hanya dari satu sisi saja, atau kepercayaan yang berlebihan dan tanpa kritis pada pendapat otoritas.
    • Minat, suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan sendiri.
    • Emosi, sebagai manusia yang utuh seseorang tidak dapat mengesampingkan emosi, walaupun emosi bukan hambatan utama. Bila emosi itu sudah mencapai intensitas yang begitu tinggi akan mengakibatkan stress, yang menyebabkan sulit berfikir efisien.
    • Keadaan biologis , minsalnya keadaan lapar, maka seluruh pikiran didominasi oleh makanan. Bagi orang kenyang akan menaruh perhatian pada hal-hal lain. Kebutuhan biologis menyebabkan persepsi yang berbeda.
SUMBER :
  • Rosleny Marliany, psikologi umum, (Bandung: pustaka setia,2010)
  • Jalalludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008 )

Saturday, May 11, 2019

Dampak Negatif Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional

Pengertian Perdagangan Internasional

Menurut Wijatno (2014:3) dalam perdagangan internasional, perdagangan negara yang tanpa hambatan berpeluang memberi manfaat bagi masing-masing negara melalui spesialisasi produk komoditas yang diunggulkan oleh masing-masing negara, namun dalam kenyataan dengan semakin terbukanya suatu perekonomian hal tersebut tidak serta merta menciptakan kemakmuran bagi semua negara yang terlibat didalamnya. Ketiadaan suatu hambatan sering kali diidentikkan dengan perdagangan bebas. Tetapi, bukan berarti kehadiran barang atau jasa tersebut tidak disertai diskriminasi ataupun menghadirkan diskriminasi pada pasar nasional.

Perdagangan bisa diartikan sebagai proses tukar-menukar yang terjadi atas dasar kesepakatan bersama dari pihak yang terlibat di dalamnya. Negara-negara di dunia belum mampu memproduksi semua barang dan kebutuhan sendiri, mereka harus menerima bantuan dari negara lain.

Proses ini kemudian menjadi kegiatan perdagangan antar negara, atau kegiatan ekspor-impor. Perdagangan antar negara tersebut disebut dengan perdagangan internasional.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan satu negara dengan negara lain, dimana hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya yang ada negara tersebut. Perdagangan internasional memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, ataupun skill.

Kedua pihak tersebut bisa antar perorangan (individu dengan individu), antar individu dengan pemerintah sebuah negara, atau antar pemerintah dari masing-masing negara.

Dengan demikian perdagangan internasional memungkinkan terjadinya:
  1. Jual-beli atau tukar-menukar barang dan atau jasa antar negara
  2. Kerja sama di bidang ekonomi antar negara di seluruh dunia
  3. Pengaruh terhadap perkembangan ekspor dan impor serta Balance of Payment/ Neraca Pembayaran Internasional (NPI) suatu negara
  4. Pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara yang terlibat di dalamnya
  5. Pergerakan sumber daya melalui batas negara, baik sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya modal
Manfaat Perdagangan Internasional

Setelah memahami pengertian perdagangan internasional, tentunya kita juga perlu tahu apa manfaatnya. Adanya perdagangan internasional dapat memberikan beberapa manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan dari masing-masing negara yang melakukan kerja sama dalam bidang perdagangan. Manfaat tersebut antara lain:
  1. Dapat memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan sendiri karena adanya perbedaan sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia, teknologi dan lainnya.
  2. Dapat memperluas pasar untuk tujuan menambah keuntungan dari spesialisasi
  3. Memungkinkan transfer teknologi modern untuk memahami teknik produksi yang lebih efisien dan modern dalam hal manajemen.
  4. Dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah negara
  5. Menambah devisa negara dari hasil ekspor
  6. Perdagangan internasional dapat membuka lapangan pekerjaan di sebuah negara
  7. Menjalin persahabatan dengan negara lain
  8. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam sebuah negara.
Dampak Perdagangan Internasional

Dampak Positif Perdagangan Internasional

Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional yang dilakukan Indonesia dengan negara lain harus mengandung prinsip saling menguntungkan. Beberapa dampak positif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia, di antaranya sebagai berikut:
  1. Mendorong dan Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi. Dengan adanya perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan dapat mendorong tumbuhnya industri-industri dalam negeri untuk mengembangkan usahanya sehingga akan mempercepat pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Perdagangan internasional akan dapat meningkatkan permintaan dan penawaran akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong bertumbuhnya industri-industri dalam negeri. Sebagai contoh, berkembangnya industri batik, kerajinan dan industri tekstil.
  2. Meningkatkan Pendapatan Negara. Melalui perdagangan internasional akan diperoleh devisa yang merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Semakin besar ekspor kita maka semakin besar pula devisa yang diperoleh. Dengan meningkatnya pendapatan negara maka pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan kebutuhan negara akan dapat terpenuhi.
  3. Memperluas Lapangan Pekerjaan. Adanya perdagangan internasional dapat meningkatkan permintaan akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong tumbuh dan berkembangnya industri-industri dalam negeri sehingga terciptalah lapangan kerja, yang pada akhirnya dapat mengurangi pengangguran di dalam negeri.
  4. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. Adanya perdagangan internasional akan dapat memperluas lapangan kerja dalam negeri, dan banyak masyarakat yang dulunya sulit mencari pekerjaan/menjadi pengangguran sekarang dapat bekerja dan mempunyai penghasilan. Dengan berpenghasilan, masyarakat akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, yang berarti kesejahteraan hidupnya meningkat.
  5. Meningkatkan Kualitas Produksi. Mengingat banyaknya persaingan dari negara-negara lain dalam perdagangan internasional maka hal itu mendorong setiap negara untuk meningkatkan kualitas produk ekspornya agar bisa laku di pasar internasional dan menang dalam persaingan. Demikian juga dengan negara kita, agar dapat bersaing dengan negara lain maka Indonesia mau tidak mau juga dituntut selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya agar sesuai dengan standar mutu internasional dengan cara menerapkan ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam proses produksinya sehingga dapat bersaing dan laku di pasar internasional. Misalnya dengan mengganti peralatan/mesin industri dengan yang lebih modern dan bertehnologi.
  6. Memajukan Dunia Perbankan dan Lembaga Keuangan Lain. Dampak positif lain dengan adanya perdagangan internasional adalah semakin majunya lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank, karena bagaimanapun dalam perdagangan internasional akan melibatkan lembaga keuangan untuk membantu memperlancar dan mempermudah transaksi dalam pembayaran dalam negara lain. Misalnya, mengatasi perbedaan alat pembayaran antarnegara.

Dampak Negatif Perdagangan Internasional

Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional baik bilateral, regional, maupun multilateral tentu saja selain mempunyai dampak positif juga menimbulkan dampak negatif.

Adapun dampak negatif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia adalah sebagai berikut:
  1. Kelangsungan Hidup Produk Dalam Negeri Terancam. Kelangsungan hidup produksi dalam negeri dapat terancam karena perdagangan internasional dapat membuka peluang dan kesempatan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri sehingga bagi produk dalam negeri yang kualitasnya rendah tentu akan kalah bersaing dan tidak laku di pasaran. Sedangkan produk luar negeri yang proses pembuatannya lebih maju dan modern tentu saja kualitasnya lebih baik akan laku dan menguasai pasaran.
  2. Menyempitnya Pasar Produk Dalam Negeri. Dengan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri tentu akan mengurangi pasar di dalam negeri. Sehingga pasar dalam negeri yang semula dikuasai oleh produk dalam negeri, perlahan-lahan akan dapat digeser dan dikuasai oleh produk luar negeri.
  3. Hancurnya Industri Dalam Negeri. Bagi industri kecil yang kemampuan modalnya kecil dan daya saingnya rendah sudah pasti akan kalah bersaing dengan pengusaha asing. Akibatnya banyak pengusaha dalam negeri yang bangkrut atau menutup usahanya. Maka untuk mencegah hal ini pemerintah melakukan proteksi guna melindungi produksi dalam negeri dari serbuan produk-produk luar negeri.
  4. Meningkatnya Pengangguran. Banyaknya perusahaan yang bangkrut atau gulung tikar karena kalah bersaing dengan perusahaan asing yang menjual produknya di Indonesia, mengakibatkan banyaknya tenaga kerja yang di-PHK sehingga menyebabkan pengangguran meningkat dan daya beli masyarakat menurun.
  5. Terjadinya Utang Luar Negeri. Dalam perdagangan internasional apabila ekspor negara kita lebih kecil daripada impor, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya hutang luar negeri. Padahal untuk membayar hutang tersebut Indonesia harus membayar dengan devisa, akibatnya devisa Indonesia berkurang dan perekonomian dalam negeri akan terganggu.

Dampak Positif Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional

Pengertian Perdagangan Internasional

Menurut Wijatno (2014:3) dalam perdagangan internasional, perdagangan negara yang tanpa hambatan berpeluang memberi manfaat bagi masing-masing negara melalui spesialisasi produk komoditas yang diunggulkan oleh masing-masing negara, namun dalam kenyataan dengan semakin terbukanya suatu perekonomian hal tersebut tidak serta merta menciptakan kemakmuran bagi semua negara yang terlibat didalamnya. Ketiadaan suatu hambatan sering kali diidentikkan dengan perdagangan bebas. Tetapi, bukan berarti kehadiran barang atau jasa tersebut tidak disertai diskriminasi ataupun menghadirkan diskriminasi pada pasar nasional.

Perdagangan bisa diartikan sebagai proses tukar-menukar yang terjadi atas dasar kesepakatan bersama dari pihak yang terlibat di dalamnya. Negara-negara di dunia belum mampu memproduksi semua barang dan kebutuhan sendiri, mereka harus menerima bantuan dari negara lain.

Proses ini kemudian menjadi kegiatan perdagangan antar negara, atau kegiatan ekspor-impor. Perdagangan antar negara tersebut disebut dengan perdagangan internasional.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan satu negara dengan negara lain, dimana hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya yang ada negara tersebut. Perdagangan internasional memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, ataupun skill.

Kedua pihak tersebut bisa antar perorangan (individu dengan individu), antar individu dengan pemerintah sebuah negara, atau antar pemerintah dari masing-masing negara.

Dengan demikian perdagangan internasional memungkinkan terjadinya:
  1. Jual-beli atau tukar-menukar barang dan atau jasa antar negara
  2. Kerja sama di bidang ekonomi antar negara di seluruh dunia
  3. Pengaruh terhadap perkembangan ekspor dan impor serta Balance of Payment/ Neraca Pembayaran Internasional (NPI) suatu negara
  4. Pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara yang terlibat di dalamnya
  5. Pergerakan sumber daya melalui batas negara, baik sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya modal
Manfaat Perdagangan Internasional

Setelah memahami pengertian perdagangan internasional, tentunya kita juga perlu tahu apa manfaatnya. Adanya perdagangan internasional dapat memberikan beberapa manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan dari masing-masing negara yang melakukan kerja sama dalam bidang perdagangan. Manfaat tersebut antara lain:
  1. Dapat memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan sendiri karena adanya perbedaan sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia, teknologi dan lainnya.
  2. Dapat memperluas pasar untuk tujuan menambah keuntungan dari spesialisasi
  3. Memungkinkan transfer teknologi modern untuk memahami teknik produksi yang lebih efisien dan modern dalam hal manajemen.
  4. Dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah negara
  5. Menambah devisa negara dari hasil ekspor
  6. Perdagangan internasional dapat membuka lapangan pekerjaan di sebuah negara
  7. Menjalin persahabatan dengan negara lain
  8. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam sebuah negara.
Dampak Perdagangan Internasional

Dampak Positif Perdagangan Internasional

Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional yang dilakukan Indonesia dengan negara lain harus mengandung prinsip saling menguntungkan. Beberapa dampak positif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia, di antaranya sebagai berikut:
  1. Mendorong dan Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi. Dengan adanya perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan dapat mendorong tumbuhnya industri-industri dalam negeri untuk mengembangkan usahanya sehingga akan mempercepat pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Perdagangan internasional akan dapat meningkatkan permintaan dan penawaran akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong bertumbuhnya industri-industri dalam negeri. Sebagai contoh, berkembangnya industri batik, kerajinan dan industri tekstil.
  2. Meningkatkan Pendapatan Negara. Melalui perdagangan internasional akan diperoleh devisa yang merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Semakin besar ekspor kita maka semakin besar pula devisa yang diperoleh. Dengan meningkatnya pendapatan negara maka pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan kebutuhan negara akan dapat terpenuhi.
  3. Memperluas Lapangan Pekerjaan. Adanya perdagangan internasional dapat meningkatkan permintaan akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong tumbuh dan berkembangnya industri-industri dalam negeri sehingga terciptalah lapangan kerja, yang pada akhirnya dapat mengurangi pengangguran di dalam negeri.
  4. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. Adanya perdagangan internasional akan dapat memperluas lapangan kerja dalam negeri, dan banyak masyarakat yang dulunya sulit mencari pekerjaan/menjadi pengangguran sekarang dapat bekerja dan mempunyai penghasilan. Dengan berpenghasilan, masyarakat akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, yang berarti kesejahteraan hidupnya meningkat.
  5. Meningkatkan Kualitas Produksi. Mengingat banyaknya persaingan dari negara-negara lain dalam perdagangan internasional maka hal itu mendorong setiap negara untuk meningkatkan kualitas produk ekspornya agar bisa laku di pasar internasional dan menang dalam persaingan. Demikian juga dengan negara kita, agar dapat bersaing dengan negara lain maka Indonesia mau tidak mau juga dituntut selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya agar sesuai dengan standar mutu internasional dengan cara menerapkan ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam proses produksinya sehingga dapat bersaing dan laku di pasar internasional. Misalnya dengan mengganti peralatan/mesin industri dengan yang lebih modern dan bertehnologi.
  6. Memajukan Dunia Perbankan dan Lembaga Keuangan Lain. Dampak positif lain dengan adanya perdagangan internasional adalah semakin majunya lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank, karena bagaimanapun dalam perdagangan internasional akan melibatkan lembaga keuangan untuk membantu memperlancar dan mempermudah transaksi dalam pembayaran dalam negara lain. Misalnya, mengatasi perbedaan alat pembayaran antarnegara.

Dampak Negatif Perdagangan Internasional

Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional baik bilateral, regional, maupun multilateral tentu saja selain mempunyai dampak positif juga menimbulkan dampak negatif.

Adapun dampak negatif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia adalah sebagai berikut:
  1. Kelangsungan Hidup Produk Dalam Negeri Terancam. Kelangsungan hidup produksi dalam negeri dapat terancam karena perdagangan internasional dapat membuka peluang dan kesempatan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri sehingga bagi produk dalam negeri yang kualitasnya rendah tentu akan kalah bersaing dan tidak laku di pasaran. Sedangkan produk luar negeri yang proses pembuatannya lebih maju dan modern tentu saja kualitasnya lebih baik akan laku dan menguasai pasaran.
  2. Menyempitnya Pasar Produk Dalam Negeri. Dengan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri tentu akan mengurangi pasar di dalam negeri. Sehingga pasar dalam negeri yang semula dikuasai oleh produk dalam negeri, perlahan-lahan akan dapat digeser dan dikuasai oleh produk luar negeri.
  3. Hancurnya Industri Dalam Negeri. Bagi industri kecil yang kemampuan modalnya kecil dan daya saingnya rendah sudah pasti akan kalah bersaing dengan pengusaha asing. Akibatnya banyak pengusaha dalam negeri yang bangkrut atau menutup usahanya. Maka untuk mencegah hal ini pemerintah melakukan proteksi guna melindungi produksi dalam negeri dari serbuan produk-produk luar negeri.
  4. Meningkatnya Pengangguran. Banyaknya perusahaan yang bangkrut atau gulung tikar karena kalah bersaing dengan perusahaan asing yang menjual produknya di Indonesia, mengakibatkan banyaknya tenaga kerja yang di-PHK sehingga menyebabkan pengangguran meningkat dan daya beli masyarakat menurun.
  5. Terjadinya Utang Luar Negeri. Dalam perdagangan internasional apabila ekspor negara kita lebih kecil daripada impor, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya hutang luar negeri. Padahal untuk membayar hutang tersebut Indonesia harus membayar dengan devisa, akibatnya devisa Indonesia berkurang dan perekonomian dalam negeri akan terganggu.

Dampak Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional

Pengertian Perdagangan Internasional

Menurut Wijatno (2014:3) dalam perdagangan internasional, perdagangan negara yang tanpa hambatan berpeluang memberi manfaat bagi masing-masing negara melalui spesialisasi produk komoditas yang diunggulkan oleh masing-masing negara, namun dalam kenyataan dengan semakin terbukanya suatu perekonomian hal tersebut tidak serta merta menciptakan kemakmuran bagi semua negara yang terlibat didalamnya. Ketiadaan suatu hambatan sering kali diidentikkan dengan perdagangan bebas. Tetapi, bukan berarti kehadiran barang atau jasa tersebut tidak disertai diskriminasi ataupun menghadirkan diskriminasi pada pasar nasional.

Perdagangan bisa diartikan sebagai proses tukar-menukar yang terjadi atas dasar kesepakatan bersama dari pihak yang terlibat di dalamnya. Negara-negara di dunia belum mampu memproduksi semua barang dan kebutuhan sendiri, mereka harus menerima bantuan dari negara lain.

Proses ini kemudian menjadi kegiatan perdagangan antar negara, atau kegiatan ekspor-impor. Perdagangan antar negara tersebut disebut dengan perdagangan internasional.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan satu negara dengan negara lain, dimana hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya yang ada negara tersebut. Perdagangan internasional memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, ataupun skill.

Kedua pihak tersebut bisa antar perorangan (individu dengan individu), antar individu dengan pemerintah sebuah negara, atau antar pemerintah dari masing-masing negara.

Dengan demikian perdagangan internasional memungkinkan terjadinya:
  1. Jual-beli atau tukar-menukar barang dan atau jasa antar negara
  2. Kerja sama di bidang ekonomi antar negara di seluruh dunia
  3. Pengaruh terhadap perkembangan ekspor dan impor serta Balance of Payment/ Neraca Pembayaran Internasional (NPI) suatu negara
  4. Pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara yang terlibat di dalamnya
  5. Pergerakan sumber daya melalui batas negara, baik sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya modal
Manfaat Perdagangan Internasional

Setelah memahami pengertian perdagangan internasional, tentunya kita juga perlu tahu apa manfaatnya. Adanya perdagangan internasional dapat memberikan beberapa manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan dari masing-masing negara yang melakukan kerja sama dalam bidang perdagangan. Manfaat tersebut antara lain:
  1. Dapat memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan sendiri karena adanya perbedaan sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia, teknologi dan lainnya.
  2. Dapat memperluas pasar untuk tujuan menambah keuntungan dari spesialisasi
  3. Memungkinkan transfer teknologi modern untuk memahami teknik produksi yang lebih efisien dan modern dalam hal manajemen.
  4. Dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah negara
  5. Menambah devisa negara dari hasil ekspor
  6. Perdagangan internasional dapat membuka lapangan pekerjaan di sebuah negara
  7. Menjalin persahabatan dengan negara lain
  8. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam sebuah negara.
Dampak Perdagangan Internasional

Dampak Positif Perdagangan Internasional

Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional yang dilakukan Indonesia dengan negara lain harus mengandung prinsip saling menguntungkan. Beberapa dampak positif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia, di antaranya sebagai berikut:
  1. Mendorong dan Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi. Dengan adanya perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan dapat mendorong tumbuhnya industri-industri dalam negeri untuk mengembangkan usahanya sehingga akan mempercepat pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Perdagangan internasional akan dapat meningkatkan permintaan dan penawaran akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong bertumbuhnya industri-industri dalam negeri. Sebagai contoh, berkembangnya industri batik, kerajinan dan industri tekstil.
  2. Meningkatkan Pendapatan Negara. Melalui perdagangan internasional akan diperoleh devisa yang merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Semakin besar ekspor kita maka semakin besar pula devisa yang diperoleh. Dengan meningkatnya pendapatan negara maka pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan kebutuhan negara akan dapat terpenuhi.
  3. Memperluas Lapangan Pekerjaan. Adanya perdagangan internasional dapat meningkatkan permintaan akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong tumbuh dan berkembangnya industri-industri dalam negeri sehingga terciptalah lapangan kerja, yang pada akhirnya dapat mengurangi pengangguran di dalam negeri.
  4. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. Adanya perdagangan internasional akan dapat memperluas lapangan kerja dalam negeri, dan banyak masyarakat yang dulunya sulit mencari pekerjaan/menjadi pengangguran sekarang dapat bekerja dan mempunyai penghasilan. Dengan berpenghasilan, masyarakat akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, yang berarti kesejahteraan hidupnya meningkat.
  5. Meningkatkan Kualitas Produksi. Mengingat banyaknya persaingan dari negara-negara lain dalam perdagangan internasional maka hal itu mendorong setiap negara untuk meningkatkan kualitas produk ekspornya agar bisa laku di pasar internasional dan menang dalam persaingan. Demikian juga dengan negara kita, agar dapat bersaing dengan negara lain maka Indonesia mau tidak mau juga dituntut selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya agar sesuai dengan standar mutu internasional dengan cara menerapkan ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam proses produksinya sehingga dapat bersaing dan laku di pasar internasional. Misalnya dengan mengganti peralatan/mesin industri dengan yang lebih modern dan bertehnologi.
  6. Memajukan Dunia Perbankan dan Lembaga Keuangan Lain. Dampak positif lain dengan adanya perdagangan internasional adalah semakin majunya lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank, karena bagaimanapun dalam perdagangan internasional akan melibatkan lembaga keuangan untuk membantu memperlancar dan mempermudah transaksi dalam pembayaran dalam negara lain. Misalnya, mengatasi perbedaan alat pembayaran antarnegara.

Dampak Negatif Perdagangan Internasional

Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional baik bilateral, regional, maupun multilateral tentu saja selain mempunyai dampak positif juga menimbulkan dampak negatif.

Adapun dampak negatif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia adalah sebagai berikut:
  1. Kelangsungan Hidup Produk Dalam Negeri Terancam. Kelangsungan hidup produksi dalam negeri dapat terancam karena perdagangan internasional dapat membuka peluang dan kesempatan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri sehingga bagi produk dalam negeri yang kualitasnya rendah tentu akan kalah bersaing dan tidak laku di pasaran. Sedangkan produk luar negeri yang proses pembuatannya lebih maju dan modern tentu saja kualitasnya lebih baik akan laku dan menguasai pasaran.
  2. Menyempitnya Pasar Produk Dalam Negeri. Dengan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri tentu akan mengurangi pasar di dalam negeri. Sehingga pasar dalam negeri yang semula dikuasai oleh produk dalam negeri, perlahan-lahan akan dapat digeser dan dikuasai oleh produk luar negeri.
  3. Hancurnya Industri Dalam Negeri. Bagi industri kecil yang kemampuan modalnya kecil dan daya saingnya rendah sudah pasti akan kalah bersaing dengan pengusaha asing. Akibatnya banyak pengusaha dalam negeri yang bangkrut atau menutup usahanya. Maka untuk mencegah hal ini pemerintah melakukan proteksi guna melindungi produksi dalam negeri dari serbuan produk-produk luar negeri.
  4. Meningkatnya Pengangguran. Banyaknya perusahaan yang bangkrut atau gulung tikar karena kalah bersaing dengan perusahaan asing yang menjual produknya di Indonesia, mengakibatkan banyaknya tenaga kerja yang di-PHK sehingga menyebabkan pengangguran meningkat dan daya beli masyarakat menurun.
  5. Terjadinya Utang Luar Negeri. Dalam perdagangan internasional apabila ekspor negara kita lebih kecil daripada impor, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya hutang luar negeri. Padahal untuk membayar hutang tersebut Indonesia harus membayar dengan devisa, akibatnya devisa Indonesia berkurang dan perekonomian dalam negeri akan terganggu.

Manfaat Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional

Pengertian Perdagangan Internasional

Menurut Wijatno (2014:3) dalam perdagangan internasional, perdagangan negara yang tanpa hambatan berpeluang memberi manfaat bagi masing-masing negara melalui spesialisasi produk komoditas yang diunggulkan oleh masing-masing negara, namun dalam kenyataan dengan semakin terbukanya suatu perekonomian hal tersebut tidak serta merta menciptakan kemakmuran bagi semua negara yang terlibat didalamnya. Ketiadaan suatu hambatan sering kali diidentikkan dengan perdagangan bebas. Tetapi, bukan berarti kehadiran barang atau jasa tersebut tidak disertai diskriminasi ataupun menghadirkan diskriminasi pada pasar nasional.

Perdagangan bisa diartikan sebagai proses tukar-menukar yang terjadi atas dasar kesepakatan bersama dari pihak yang terlibat di dalamnya. Negara-negara di dunia belum mampu memproduksi semua barang dan kebutuhan sendiri, mereka harus menerima bantuan dari negara lain.

Proses ini kemudian menjadi kegiatan perdagangan antar negara, atau kegiatan ekspor-impor. Perdagangan antar negara tersebut disebut dengan perdagangan internasional.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan satu negara dengan negara lain, dimana hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya yang ada negara tersebut. Perdagangan internasional memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, ataupun skill.

Kedua pihak tersebut bisa antar perorangan (individu dengan individu), antar individu dengan pemerintah sebuah negara, atau antar pemerintah dari masing-masing negara.

Dengan demikian perdagangan internasional memungkinkan terjadinya:
  1. Jual-beli atau tukar-menukar barang dan atau jasa antar negara
  2. Kerja sama di bidang ekonomi antar negara di seluruh dunia
  3. Pengaruh terhadap perkembangan ekspor dan impor serta Balance of Payment/ Neraca Pembayaran Internasional (NPI) suatu negara
  4. Pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara yang terlibat di dalamnya
  5. Pergerakan sumber daya melalui batas negara, baik sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya modal
Manfaat Perdagangan Internasional

Setelah memahami pengertian perdagangan internasional, tentunya kita juga perlu tahu apa manfaatnya. Adanya perdagangan internasional dapat memberikan beberapa manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan dari masing-masing negara yang melakukan kerja sama dalam bidang perdagangan. Manfaat tersebut antara lain:
  1. Dapat memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan sendiri karena adanya perbedaan sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia, teknologi dan lainnya.
  2. Dapat memperluas pasar untuk tujuan menambah keuntungan dari spesialisasi
  3. Memungkinkan transfer teknologi modern untuk memahami teknik produksi yang lebih efisien dan modern dalam hal manajemen.
  4. Dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah negara
  5. Menambah devisa negara dari hasil ekspor
  6. Perdagangan internasional dapat membuka lapangan pekerjaan di sebuah negara
  7. Menjalin persahabatan dengan negara lain
  8. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam sebuah negara.
Dampak Perdagangan Internasional

Dampak Positif Perdagangan Internasional

Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional yang dilakukan Indonesia dengan negara lain harus mengandung prinsip saling menguntungkan. Beberapa dampak positif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia, di antaranya sebagai berikut:
  1. Mendorong dan Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi. Dengan adanya perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan dapat mendorong tumbuhnya industri-industri dalam negeri untuk mengembangkan usahanya sehingga akan mempercepat pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Perdagangan internasional akan dapat meningkatkan permintaan dan penawaran akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong bertumbuhnya industri-industri dalam negeri. Sebagai contoh, berkembangnya industri batik, kerajinan dan industri tekstil.
  2. Meningkatkan Pendapatan Negara. Melalui perdagangan internasional akan diperoleh devisa yang merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Semakin besar ekspor kita maka semakin besar pula devisa yang diperoleh. Dengan meningkatnya pendapatan negara maka pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan kebutuhan negara akan dapat terpenuhi.
  3. Memperluas Lapangan Pekerjaan. Adanya perdagangan internasional dapat meningkatkan permintaan akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong tumbuh dan berkembangnya industri-industri dalam negeri sehingga terciptalah lapangan kerja, yang pada akhirnya dapat mengurangi pengangguran di dalam negeri.
  4. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. Adanya perdagangan internasional akan dapat memperluas lapangan kerja dalam negeri, dan banyak masyarakat yang dulunya sulit mencari pekerjaan/menjadi pengangguran sekarang dapat bekerja dan mempunyai penghasilan. Dengan berpenghasilan, masyarakat akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, yang berarti kesejahteraan hidupnya meningkat.
  5. Meningkatkan Kualitas Produksi. Mengingat banyaknya persaingan dari negara-negara lain dalam perdagangan internasional maka hal itu mendorong setiap negara untuk meningkatkan kualitas produk ekspornya agar bisa laku di pasar internasional dan menang dalam persaingan. Demikian juga dengan negara kita, agar dapat bersaing dengan negara lain maka Indonesia mau tidak mau juga dituntut selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya agar sesuai dengan standar mutu internasional dengan cara menerapkan ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam proses produksinya sehingga dapat bersaing dan laku di pasar internasional. Misalnya dengan mengganti peralatan/mesin industri dengan yang lebih modern dan bertehnologi.
  6. Memajukan Dunia Perbankan dan Lembaga Keuangan Lain. Dampak positif lain dengan adanya perdagangan internasional adalah semakin majunya lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank, karena bagaimanapun dalam perdagangan internasional akan melibatkan lembaga keuangan untuk membantu memperlancar dan mempermudah transaksi dalam pembayaran dalam negara lain. Misalnya, mengatasi perbedaan alat pembayaran antarnegara.

Dampak Negatif Perdagangan Internasional

Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional baik bilateral, regional, maupun multilateral tentu saja selain mempunyai dampak positif juga menimbulkan dampak negatif.

Adapun dampak negatif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia adalah sebagai berikut:
  1. Kelangsungan Hidup Produk Dalam Negeri Terancam. Kelangsungan hidup produksi dalam negeri dapat terancam karena perdagangan internasional dapat membuka peluang dan kesempatan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri sehingga bagi produk dalam negeri yang kualitasnya rendah tentu akan kalah bersaing dan tidak laku di pasaran. Sedangkan produk luar negeri yang proses pembuatannya lebih maju dan modern tentu saja kualitasnya lebih baik akan laku dan menguasai pasaran.
  2. Menyempitnya Pasar Produk Dalam Negeri. Dengan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri tentu akan mengurangi pasar di dalam negeri. Sehingga pasar dalam negeri yang semula dikuasai oleh produk dalam negeri, perlahan-lahan akan dapat digeser dan dikuasai oleh produk luar negeri.
  3. Hancurnya Industri Dalam Negeri. Bagi industri kecil yang kemampuan modalnya kecil dan daya saingnya rendah sudah pasti akan kalah bersaing dengan pengusaha asing. Akibatnya banyak pengusaha dalam negeri yang bangkrut atau menutup usahanya. Maka untuk mencegah hal ini pemerintah melakukan proteksi guna melindungi produksi dalam negeri dari serbuan produk-produk luar negeri.
  4. Meningkatnya Pengangguran. Banyaknya perusahaan yang bangkrut atau gulung tikar karena kalah bersaing dengan perusahaan asing yang menjual produknya di Indonesia, mengakibatkan banyaknya tenaga kerja yang di-PHK sehingga menyebabkan pengangguran meningkat dan daya beli masyarakat menurun.
  5. Terjadinya Utang Luar Negeri. Dalam perdagangan internasional apabila ekspor negara kita lebih kecil daripada impor, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya hutang luar negeri. Padahal untuk membayar hutang tersebut Indonesia harus membayar dengan devisa, akibatnya devisa Indonesia berkurang dan perekonomian dalam negeri akan terganggu.