Pengertian Ila’

Tuesday, August 7, 2018

Heckscher Ohlin dan Kelemahan Teori Heckscher Ohlin

Teori Heckscher Ohlin

Teori modern Perdagangan Internasional adalah teori yang dikemukakan pertama kali oleh Bertil Ohlin dalam bukunya interregional and International Trade (1933). Sebagian dari teori Bertil Ohlin didasarkan atas tulisan gurunya, yaitu Eli Heckscher, sehingga teori ini lebih dikenal dengan teori Heckscher-Ohlin atau disingkat dengan Teori H-O.

Dalam analisisnya, teori H-O menggunakan dua kurva. Pertama adalah kurva isocost, yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama, dan kedua adalah kurva isoquant, yaitu kurva yang menggambarkan total produksi yang sama. keseimbangan akan terjadi apabila kurva isocost bersinggungan dengan kurva isoquant. Jadi pada titik persinggungan tersebut akan terjadi produksi yang optimal dengan biaya tertentu.

Teori H-O kemudian mencoba memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya perbedaan produktivitas. Teori H-O menyatakan penyebab perbedaan produktivitas karena adanya jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki (endowment factors) oleh masing-masing negara, sehingga selanjutnya menyebabkan terjadinya perbedaan harga barang yang dihasilkan. Oleh karena itu teori modern H-O ini dikenal sebagai .The Proportional Factor Theory.. Selanjutnya negara-negara yang memiliki faktor produksi relatif banyak atau murah dalam memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi untuk kemudian mengekspor barangnya. Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif langka atau mahal dalam memproduksinya.

Asumsi dan Kelemahan Asumsi Teori Heckscher - Ohlin

Teori H- O didasarkan pada asumsi – asumsi sebagai berikut:
  1. Ada 2 negara, 2 barang dan 2 faktor produksi. Maksudnya masing – masing negara ( negara 1 dan negara 2) harus memiliki 2 barang yang berbeda (mis: barang X dan Barang Y) untuk dipedagangkan selain itu masing – masing negara menggunakan 2 faktor produksi yaitu tenaga kerja (L) dan modal (K).
  2. Kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam produksi. Jadi jika faktor harga sama di kedua negara, maka produsen di kedua negara akan menggunakan secara tegas jumlah L dan K yang sama dalam produksi masing – masing negara. Karena faktor harga biasanya berubah, produsen di tiap negara akan menggunakan lebih banyak faktor yang relatif murah di negara tersebut untuk meminimumkan biaya produksi.
  3. Barang X padat tenaga kerja (L) dan Barang Y padat Modal (K) dikedua negara. Ini berarti bahwa barang X memerlukan relatif banyak L untuk menghasilkan dari pada barang Y di kedua negara. Ini berarti L/KX lebih tinggi dari pada L/KY.
  4. Constant return to scale dalam 2 produksi barang di kedua negaraIni berarti pertambahan jumlah L dan K yang digunakan dalam produksi berbeda barang akan menambah output komoditi dalam produksi yang sama. 
  5. Spesialisasi tak sempurna(incomplete) dalam produksi di kedua negara.Ini berarti bahwa meskipun dengan perdagangan bebas, kedua negara tetap memproduksi duamacam barang.
  6. Selera yang sama di kedua negara Ini berarti bahwa preferensi permintaan di kedua negara digambarkan dalam bentuk kurva dan lokasi kurva indiferen yang identik.
  7. Persaingan sempurna di kedua barang dan faktor pasar di kedua negara. Ini berarti bahwa produsen, konsumen, dan pedagang baarang X dan Y di kedua negara terlalu keci atau tidak bisa mempengaruhi harga barang.
  8. Mobilitas faktor secara sempurna di tiap negara, tetapi tidak dalam mobilitas faktor internasional.Ini berarti bahwa L dan K bebas untuk bergerak dari daerah dan industri – industri dengan pendapatan rendah ke daerah dan industri dengan pendapatan yang tinggi untuk tipe yang sama dari L dan K adalah sama diseluruh daerah, pemakai dan industri negara, tetapi tidak bebass bergerak untuk faktor internasional.
  9. Tidak ada biaya transportasi,tarif, atau halangan lainnya dalam aliran perdagangan internasional yang bebas.ini berarti bahwa spesialisasi produksi berjalan terus sampai harga relatif atau absolut sama di kedua negara dengan perdagangan.
  10. Semua sumber daya produktif atau faktor produksi pada masing-masing negara dapat dikerahkan secara penuh dalam kegiatan produksi.Jadi, semua sumber daya yang ada di dalam suatu negara secarapenuh digunakan untuk kegiatan produksi dalam negara tersebut.
  11. Perdagangan internasional yang terjadi sepenuhnya seimbang (total nilai ekspor sama dengan total nilai impor).Jadi, dalam hubungan perdagangan tersebut kedua negara memiliki total nilai ekspor dan impor yang sama.
Sama dengan teori – teori lainnya, Asumsi dari teori H –O juga terdapat kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain: Kelemahan asumsi teori H – O.
  1. Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam memproduksi adalah tidak valid. Fakta yang ada di lapangan negara sering menggunakan teknologi yang berbeda.
  2. Asumsi persaingan sempurna dalam semua pasar produk dan faktor produksi lebih menjadi masalah. Hal ini karena sebagian besar perdagangan adalah produk negara industri yang bertumpu pada diferensiasi produk dan skala ekonomi yang belum bisa dijelaskan dengan model faktor endowment H-O.
  3. Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional. Adanya mobilitas faktor secara internasional mampu mensubstitusikan perdagangan internasional yang menghasilkan kesamaan relatif harga produk dan faktor antarnegara. Maknanya adalah hal ini merupakan modifikasi H-O tetapi tidak mengurangi validitas model H-O.
  4. Asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam memproduksi suatu komoditi jika melakukan perdagangan tidak sepenuhnya berlaku karena banyak Negara yang masih memproduksi komoditi yang sebagian besar adalah dari impor.
Kondisi fakta terkini yang tidak sesuai dengan asumsi teori H-O , antara lain:
  1. Kondisi permintaan dan penawaran komoditas perdagangan senantiasa mengalami perubahan karena variabel yang mempengaruhinya senantiasa berubah.
  2. Teori perdagangan terbaru menyatakan bahwa pengetahuan, dan pengetahuan adalah variabel penentu keputusan perdagangan dan investasi.
  3. Jumlah dan kualitas faktor produksi dan teknologi berubah dari waktu ke waktu; serta
  4. Variabel ongkos transportasi diperhitungkan.

No comments:

Post a Comment