Pengertian Ila’

Thursday, July 26, 2018

Defenisi Syndicate Group

Syndicate Group adalah suatu kelompok (kelas) dibagi menjadi beberapa kelompok kecil terdiri dari 3-6 orang. Masing-masing kelompok kecil melaksanakan tugas tertentu. Guru menjelaskan garis besarnya problema kepada kelas, ia menggambarkan aspek-aspek masalah, kemudian tiap-tiap kelompok (syndicate) diberi tugas untuk mempelajari suatu aspek tertentu. Guru menyediakan referensi atau sumber-sumber informasi lain. Setiap sindicate bersidang sendiri-sendiri atau membaca bahan, berdiskusi, dan menyusun laporan yang berupa kesimpulan sindikat. Tiap laporan dibawa ke sidang pleno untuk didiskusikan lebih lanjut. Diskusi “model” kelompok-kelompok (Syndicate) biasa dilaksanakan bila peserta cukup banyak. Maksudnya sederhana saja agar masing-masing peserta mempunyai peluang yang besar untuk aktif berbicara dalam diskusi tersebut, namun jika ditemukan peserta yang pasif guru memberi motivasi agar berperan aktif dalam diskusi .

Bertanya atau mengajukan pertanyaan merupakan salah satu fungsi pokok bahasa selain fungsi lain seperti menyatakan pendapat, perasaan, mengajukan alasan, mempertegas pendapat dan sebagainya. Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon atau jawaban dari seseorang (guru atau antar siswa). Banyak siswa mengalami kesulitan untuk bertanya. Banyak siswa lebih senang menunggu untuk menjawab pertanyaan daripada mempertanyakan sesuatu. Suatu ungkapan yang menyatakan bahwa it is better to ask some question than to know all the answers (Thurber) menunjukkan betapa pentingnya orang bertanya. Kita juga mengenal pepatah yang mengatakan malu bertanya sesat dijalan. Dengan demikian keterampilan bertanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, yang sekaligus merupakan bagian dari keberhasilan dalam pengelolaan instruksional dan pengelolaan kelas. Melalui keterampilan bertanya guru mampu mendeteksi hambatan proses berpikir di kalangan siswa dan sekaligus dapat memperbaiki dan meningkatkan proses belajar di kalangan siswa.

Defenisi Sense of Humor Guru

Sense of humor merupakan istilah luas yang memacu pada orang katakan. Sense of humor dianggap lucu dan cenderung membuat orang lain tertawa, serta proses mental yang masuk dalam menciptakan dan memahami suatu stimulus lucu dan respon aktif yang terlibat dalam menikmati humor. Ciri – ciri sense of humor yaitu orang yang secara signifikan dinilai sebagai orang yang ramah, menyenangkankan, menarik, imajinatif, kreatif, pintar, mengagumkan, cerdas dan tanggap serta kurang mengeluh. Jadi, dapat di simpulkan bahwa sense of humor adalah kemampuan seseorang untuk mengapresiasikan, menciptakan, dan mengekspresikan untuk mengundang persaan senang terhadap orang lain.

Kelly menyatakan bahwa salah satu keuntungan besar memiliki sense of humor adalah pengaruhnya pada kesehatan. Pertama, humor bisa mengantar hubungan sosial yang berdampak pada kesehatan. Kedua, humor secara langsung mempunyai efek pada tingkat stres. Ketiga, proses fsiologi yang dipengaruhi oleh humor, contohnya tertawa dapat menurangi ketegangan saraf. Seorang guru yang memilki sense of humor dapat membawa pengaruh baik untuk situasi belajar mengajar. agar proses pembelajaran berjalan dengan nyaman dan menyenangkan tentu diperlukan seorang guru yang memiliki selera humor. Guru sangat berperan penting dalam membangun kondusi belajar mengajar yang konusif, untuk itu kemampuan humor guru adalah salah satu alat menciptakan belajar mengajar yang menyenangkan. Humor dapat mendorong peserta didik menjadi senang dan nyaman dalam belajar. Rasa senang dan nyaman yang dimiliki siswa saat belajar akan berpengaruh pada hasil pencapaian belajar yang baik dan optimal.

SUMBER : 
  • Kristiandi, hubungan presepsi siswa terhadap sense of humor guru dengan motivasi belajarkelas 7 internasioanal SMA 1 Medan, SKRIPSI, (Medan : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. 2009)

Defenisi Self Esteem Siswa

Istilah self adalah diri sendiri, sedangkan esteem adalah penghargaan. ”self-esteem adalah nilai-nilai yang ada pada diri, kemampuan dan perilaku”. Bertitik tolak pada kata self-esteem itu maka self-esteem secara sederhana dapat didefinisikan sebagai penghargaan seseorang terhadap nilai-nilai yang terkandung didalam dirinya sendiri, karena kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam diri individu akan memiliki nilai yang positif dan sikap penerimaan yang baik sehingga tercermin dalam tingkah laku yang positif hal ini jika seorang individu memahami dan menerima serta mengembangkan semua potensi dalam dirinya.

Self-esteem merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan memandang dirinya terutama mengenai sikap menerima dan menolak, juga indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap kemampuannya, keberartian, kesuksesan, dan keberhargaan. Secara singkat self-esteem adalah “personal judgment” mengenai perasaan berharga atau berarti yang diekpresikan dalam sikap-sikap individu terhadap dirinya. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa self-esteem adalah suatu sikap yang ada pada diri sendiri dan menyangkut diri sendiri yang mesti dihargai keberadaannya. Dengan self-esteem yang baik maka siswa akan selalu menilai perasaannya secara positif, dengan perasaan yang positif itu siswa bisa dengan mudah mengingat pelajarannya dengan baik sehingga prestasinya juga akan meningkat. Self-esteem yang baik bagi siswa adalah bagaimana ia memahami kekuatan-kekuatan manusia sehingga bisa mengembangkan potensi yang ada pada dirinya secara tepat dan terarah.

SUMBER :
  • Coopersmith. S, The Antecedents of self esteem, (Palo Alto, CA : Consulting Psychologist Press, 1981)

Defenisi Pubertas

Secara etimoligis, pubertas berasal dari bahasa latin yang berarti “usia kedewasaan”. Kata ini lebih mengindikasikan pada perubahan fisik dari pada perubahan perilaku yang terjadi ketika individu secara seksual menjadi matang dan mampu memberikan keturunan. Pengertian pubertas menurut pendapat Hurlock adalah: Masa puber adalah fase dalam rentang perkembangan ketika anak- anak berubah dari makhluk seksual. Dan menurut Root, masa puber adalah suatu tahap dalam perkembangan saat terjadi kematangan alat- alat seksual dan tercapainya kemampuan reproduksi. Tahap ini diserati dengan perubahan- perubahan dalam pertumbuhan somatis dan perspektif psikologis. Masa puber dikenal sebagai masa yang paling penting dalam rentang kehidupan setiap orang. Pada masa puber banyak terjadinya perubahan- perubahan tubuh pada seorang yang menunjukan bahwa anak tersebut siap melangkah dari masa kanak- kanak menuju dewasa. Ketika seorang anak laki- laki dan anak permpuan mampu melewati beragam ujian dari semua ritual masa puber, mereka mendapat hak dan keistimewaan sebagai orang dewasa dan diharapkan mampu mengembang tanggung jawab.

Masa puber adalah masa munculnya perubahan- perubahan fisik dan perilaku. Menurut Aristoteles berpendapat bahwa, sebagian besar laki- laki mulai memproduksi sperma setelah 14 tahun. Pada saat yang sama rambut kemaluan mulai tumbuh, dan pada saat yang sama juga payudara wanita mulai membesar dan haid mulai mengalir. Masa puber berlangsung antar umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tqhun samapai 22 tahun bagi pria. Fase yang terdapat pada anak yang tengah memasuki masa remaja dikenal dengan istilah adolescere atau remaja berasal dari kata Latin adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti” tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Dalam bahasa arab, murahaqoh adalah adolesence yang berarti at- tadarruj (berangsur- angsur). Jadi, artinya adalah berangsur- angsur menuju kematangan secara fisik, akal, kejiwaan dan sosial serta emosional. Hal ini mengisyaratkan kepada hakikat umum, yaitu bahwa pertumbuhan tidak berpindah dari satu fase ke fase lainya secara tiba- tiba, tetapi pertumbuhan itu berlangsung setahap demi setahap. Dalam Islam, secara etimologi, kalimat remaja berasal dari murahaqoh, kata kerjanya adalah raahaqo yang berarti al- iqtirab (dekat). Secara terminologi, berarti mendekati kematangan secara fisik, akal, dan jiwa serta sosial. Seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an sebagai Berikut :

Artinya : “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa” (Ar-Rum : 54).

Wujud yang teragung dan khusus bagi-Nya serta yang mencakup segala sifat-Nya yakni Allah, yang menciptakan kalian dari keadaan lemah yakni sperma yang bertemu dengan indung telur dan kemudian melalui berbagai tahapan pertumbuhan. Setelah dari keadaan lemah, (melalui berbagai tahapan, yaitu tahap bayi, kanak-kanak, dan remaja), Dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah memiliki kekuatan sehingga kamu menjadi dewasa dan sempurna pada umur ini. Tahap ini berlangsung cukup lama. Kemudian setelah melalui belasan tahun dan melewati usia matang, Dia menjadikan kamu sesudah menyandang kekuatan itu menderita kelemahan kembali dengan hilangnya sekian banyak potensi, dan tumbuhnya uban di kepala kamu. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya sesuai hikmah kebijaksanaan-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. Dari ayat ini kita bisa mengambil hikmah bahwa pada masa remaja dan awal dewasa muda kita diberi suatu kekuatan, yaitu kekuatan fisik dan akal yang lebih dibanding pada masa kanak-kanak. Maka sebaiknya kita manfaatkan masa muda untuk hal- hal yang bermanfaat sehingga bisa menghasilkan banyak karya yang cemerlang, kita juga bisa mengambil banyak hikmah berkaitan dengan perkembangan reproduksi yang kita alami. Kematangan sistem reproduksi yang menghasilkan berbagai perubahan, tentunya akan membuat kita nantinya lebih mudah dalam hal memperoleh keturunan.

Artinya: “dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki. Maka sesungguhnya mereka tidak tercela” (Q.S Al-Ma’arij : 29-30).

Artinya:“Mereka itu dimulyakan dalam surga” (Q.S Al-Ma’arij : 35).

Dari semua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa masa puber adalah masa dimana seorang mulai menjadi matang dari masa kanak- kanak menjadi kemasa yang lebih dewasa atau sering dikenal dengan masa remaja. Dalam masa remaja sedang berada dalam suatu fase perkembangan yang amat pesat fisiknya sudah semakin kuat dan semakin menarik, serta mulai berpikir abstrak dan memecahkan masalah bersifat hipotesis. Masa ini disebut sebagai masa yang sulit karena anak memasuki tahap baru dalam kehidupannya. Maka di sinilah peran orang tua dan guru sangat penting untuk bisa memahami mereka. Usaha dan tingkat kematangan seorang individu tidak selalu sama meskipun dalam satu keluarga, sebagaimna yang dijelaskan oleh Johnston bahwa, “waktu yang menguasai proses perkembangan anak- anak adalah waktu individual”. Masa puber adalah masa yang unik dan khusus yang ditandai oleh berbagai ciri tersendiri dari perubahan perkembangan yang tidak muncul pada tahap- tahap lainya.

SUMBER :
  • Muhammad Al-Mighwar, Psukologi Remaja,( Jakarta: PT Pustaka Setia , 2006), Cet. Ke- 1
  • Mohammad Ali dan mohammad Asrori, psikologi remaja, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), cet. Ke- 1

Defenisi Pre Operasi dan Pengertian Kecemasan

Pengertian Pre Operasi

Pre operasi adalah dimulai ketika keputusan untuk menjalani operasi dibuat dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja operasi. Periode pre operasi adalah waktu sebelum menjalani operasi yang digunakan untuk menyiapkan pasien bedah untuk operasi baik secara fisik maupun secara psikologis (Digiulio, 2014:30). Pre operasi adalah salah satu tahapan operasi dimulai ketika keputusan untuk pembedahan dibuat dan berakhir ketika klien di rujuk ke meja operasi (Potter, 2009:708). Pre operasi adalah fase dari perioperatif yang dimulai ketika ada keputusan untuk dilakukan intervensi bedah dan diakhiri ketika pasien dikirim ke meja operasi (Barbara, 2005:15).

Pengertian Kecemasan

Ansietas merupakan istilah yang sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah yang tak menentu, takut, tidak tenteram, kadang-kadang disertai berbagai keluhan fisik (Achir Yani dkk, 2000:70). Kecemasan merupakan keadaan perasaan afektif yang tidak menyenangkan yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya yang akan datang. Keadaan yang tidak menyenangkan itu sering kabur dan sulit menunjuk dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakan (Titik Lestari, 2015:31). Kecemasan merupakan gejolak emosi seseorang yang berhubungan dengan sesuatu diluar dirinya dan mekanisme diri yang digunakan dalam mengatasi permasalahan (Asmadi, 2009:165).