Pengertian Ila’

Monday, November 19, 2018

Keterampilan Menulis

Hakikat Menulis

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai manusia. Dengan menulis dapat menyampaikan isi pikiran serta ide-ide untuk menyampaikan maksud serta tujuan tertentu. Menurut KBBI (2013: 615), menulis adalah mencoretkan huruf atau angka dengan pena dan sebagainya di atas kertas atau yang lain. Sehubungan dengan pendapat di atas Tarigan (dalam Dalman, 2016:4), menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut dan dapat memahami bahasa dan grafis itu.

Menurut Dalman (2016: 4), menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai huruf menjadi kata atau kalimat untuk disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain dapat memahaminya. Sejalan dengan pendapat di atas Suparno dan Yunus (dalam Dalman 2016: 4), menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Pendapat lain mengatakan bahwa menulis adalah mengungkapkan ide atau gagasannya dalam bentuk karangan secara leluasa Marwoto (dalam Dalman 2016: 4).

Dalman (2016: 5) mengemukakan bahwa, menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Seperti yang di ungkapkan Supriadi (dalam Dalman, 2016: 5), menulis merupakan suatu proses kreatif yang banyak melibatkan cara berpikir divergen (menyebar) dari pada konvergen (memusat). Sebagai proses kreatif yang berlangsung secara kognitif, dalam komunikasi tulis. Terdapat empat unsur yang terlibat yaitu.
  1. Penulis sebagai penyampai pesan,
  2. Pesan atau isi tulisan,
  3. Saluran atau media berupa tulisan, dan
  4. Pembaca sebagai penerima pesan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah proses penyampaian pikiran, angan-angan, perasaan dalam bentuk lambang/ tanda/ tulisan yang bermakna. Dalam kegiatan menulis terdapat suatu kegiatan merangkai, menyusun, melukiskan suatu lambang/ tanda/ tulisan berupa kumpulan huruf yang membentuk kata, kumpulan kata membentuk kelompok kata atau kalimat, kumpulan kalimat membentuk paragraf, dan kumpulan paragraf membentuk wacana/ karangan yang utuh dan bermakna.

Fungsi Menulis

Muhammad (2010: 2) memaparkan bahwa, fungsi utama menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Penulis dan pembaca dapat berkomunikasi melalui tulisan. Oleh sebab itu, pada prinsipnya hasil menulis (tulisan) yang paling utama ialah dapat menyampaikan pesan penulis kepada pembaca sehingga pembaca memahami maksud penulis yang dituangkan dalam tulisannya.

Sependapat dengan yang di atas Kasupardi dkk (2010: 6-7), fungsi tulisan dapat diartikan hasi hasil menulis atau kegunaan gambaran tentang sesuatu. Sebelum menulis kita perlu memikirkan dulu gagasan apa yang akan disampaikan kepada pembaca. Setelah itu kita menentukan bagaimana mengungkapkan dan menyajikan gagasan itu dalam rangkaian kalimat yang tersusun. Rangkaian kegiatan mulai dari proses menulis. Salah satu hal yang penting dalam menulis yaitu memperhatikan aturan ejaan dan tanda baca, fungsi dari tulisan adalah sebagai berikut.
  1. Berfungsi informative. Fungsi tulisan formal maupun karya sastra pada dasarnya sama yaitu memberikan informasi tentang suatu hal. Tulisan formal seperti itu menyampaikan fungsi untuk memberikan informasi kepada pembaca begitupun pada karya sastra yang berbentuk prosa atau fiksi
  2. Berfungsi pragmatis. Orientasi pragmatis lebih tertuju kepada karya sastra sebagai sarana pendidikan. Dalam karya sastra terdapat pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
  3. Berfungsi direktif. Tulisan itu tidak hanya membuat pembaca melakukan sesuatu, tetapi melakukan kegiatan yang sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis. Hal ini dapat dilakukan penulis dengan menggunakan kalimat-kalimat yang menyatakan perintah, himbauan, maupun rayuan.
  4. Berfungsi interaksional atau interpersonal. Menjalin hubungan, memelihara, dan memperlihatkan perasaan bersahabat, atau solidaritas sosial.
  5. Berfungsi imajinatif. Biasanya berupa karya seni (puisi, cerita, dongeng, lelucon) yang digunakan unuk kesenangan pembacanya yang tentunya ini berhubungan lagi dengan fungsi pragmatis sebuah karya sastra.
  6. Berfungsi emotif. Seorang pengarang yang menciptakan sebuah tulisan (puisi) menyatakan sikap terhadap apa yang dituturkannya. Si pengarang bukan hanya mengungkapkan emosi lewat bahasa tulisan. Dalam hal ini pembaca dapat menduga apakah si pengarang, marah, atau gembira.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa, kegiatan menulis bukan hanya untuk menyampaikan informasi tetapi juga bisa untuk menyampaikan pesan moral melalui karya tulis.

Tujuan Menulis

Sujanto (dalam Kasupardi dkk, 2010: 8-9) menyatakan bahwa, kegiatan menulis sering dilakukan tentunya mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Secara umum, kegiatan menulis biasa dilakukan karena kesenangan, untuk memberi informasi atau untuk mempengaruhi pembaca sehubungan dengan hal di atas, tujuan menulis adalah sebagai berikut.
  1. Mengekspresikan perasaan
  2. Memberi informasi
  3. Mempengaruhi pembaca dan
  4. Memberi hiburan

Hugo Hartig (dalam Tarigan, 2008: 25-26) mengemukakan tujuan menulis sebagi berikut.
  1. Assignment purpose (tujuan penugasan). Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.
  2. Altruistic purpose (tujuan Alturistik). Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedudukan para pembaca, ingin menolong para pembaca untuk memahami, menghargai perasaan dan penalarnnya ingin membuat hidup para pembaca agar lebih mudah menyenangkan dalam karya itu.
  3. Persuasive purpose (tujuan persuasif). Bertujuan menyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.
  4. Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan). Bertujuan memberi informasi atau keterangan, penerangan kepada para pembaca.
  5. Self-ekspressive purpose (tujuan pernyataan diri). Bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca.
  6. Creative purpose (tujuan kreatif). Tulisan bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian.
  7. Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah). Sang penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi dan meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat mengerti dan diterima oleh para pembaca.

Berdasarkan tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa, pengungkapan tujuan dalam sebuah tulisan tidak dapat secara ketat, melainkan sering bersinggungan dengan tujuan-tujuan yang lain. Akan tetapi, biasanya dapat diusahakan ada satu tujuan yang dominan dalam sebuah tulisan yang memberi nama keseluruhan tulisan atau karangan tersebut.

Manfaat Menulis

Adapun manfaat dari kegiatan menulis menurut Kasupardi dkk (2010: 9-10) yaitu, sebagai berikut.
    Wawasan anda tentang topik itu bertambah luas dan dalam
  1. Untuk menulis tentang sesuatu Anda terpaksa belajar tentang sesuatu itu serta berpikir atau bernalar. Anda mengumpulkan fakta menghubung-hubungkan, serta menarik kesimpulan
  2. Menulis berarti menyusun gagasan secara runtut dan sistematis. Dengan demikian Anda menjelaskan sesuatu yang masih sama bagi diri Anda
  3. Jika Anda menulis, Anda menuangkan gagasan Anda ke atas kertas, sehingga ada jarak antara Anda dengan gagasan itu. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah dalam menilai gagasan Anda
  4. Dengan menuliskan permasalahan di atas kertas, Anda lebih mudah memecahkannya
  5. Tugas menulis mengenai suatu topik memaksa Anda belajar secara aktif
  6. Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan Anda berpikir dan berbahasa secara tertib.

Sejalan dengan pendapat di atas Dalman (2016:6) menjelaskan bahwa, menulis memiliki banyak manfaat yang dapat dipetik dalam kehidupan ini, diantaranya adalah
  1. Peningkatan kecerdasan,
  2. Pengembangan daya inisiatif dan kreativitas,
  3. Penumbuhan keberanian, dan
  4. Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, bayak manfaat yang di hasilkan dalam kegiatan menulis, tidak hanya hal-hal baru yang akan ditemukan melainkan juga meningkatkan keerdasan serta pengembangan inisiatif dan kreativitas seseorang.

No comments:

Post a Comment