Pengertian Ila’

Monday, November 19, 2018

Metode Student Teams Achievement Division

Metode pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin. Metode pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik bagi guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran yang efektif.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini terdiri dari lima komponen utama yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok, selain itu STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif. STAD merupakan model pembelajaran kooperatif dengan urutan sintaks memberikan pengarahan, menyusun kelompok heterogen (4-5 orang), mendiskusikan bahan belajar berupa LKS dan modul secara kolaboratif, mengkomunikasikan hasil diskusi melalui presentase kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, melaksanakan kusi individual, menyusun skor perkembangan setiap peserta didik atau kelompok, dan mengumumkan rekor individual dan memberikan hadiah pada kelompok yang berprestasi atau nilai tertinggi.

Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu.

Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasi Verbal atau teks.

Siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang heterogen. Guru menyajikan materi yang baru di dalam kelas. Anggota tim mempelajari dan berlatih untuk materi tersebut dalam kelompok yang biasanya berpasangan. Siswa melengkapi kertas kerja, bertanya satu sama lain, membahas masalah dan mengerjakan latihan. Tugas tersebut harus dikuasai oleh setiap anggota kelompok. Pada akhirnya guru memberikan kuis yang dikerjakan secara individu.

Model pembelajaran STAD termasuk model pembelajaran kooperatif. Semua model pembelajaran kooperatif ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatifsiswa didorong untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Tujuan model pembelajaran kooperaif adalah prestasi belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.

Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif. Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif.

Kinerja guru yang menggunakan STAD mengacu pada belajar kelompok, menyajikan informasi akademik baru pada siswa dengan menggunakan prosentase verbal atau tes. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dilaksanakan dalam beberapa tahap persiapan, presentase pembelajaran, evaluasi, penghargaan kelompok, menghitung ulang skor awal dan mengubah kelompok.

STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang cocok untuk dikuasai oleh guru ketika melakukan pendekatan dalam mengajar karena mudah untuk diterapkan. Pada proses pembelajarannya, belajar kooperatif tipe STAD melalui lima tahapan yang meliputi: 1) tahap penyajian materi, 2) tahap kegiatan kelompok, 3) tahap tes individual, 4) tahap penghitungan skor perkembangan individu, dan 5) tahap pemberian penghargaan kelompok.

Tahap penyajian materi, pada tahap ini guru terlebih dahulu memulai dengan menyampaikan indikator yang harus dicapai hari itu dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyajikan materi pelajaran secara garis besar dan bersifat sebagai pengantar bagi siswa dalam melakukan diskusi pada masing-masing kelompok. Selama persentasi siswa harus bersungguh-sungguh memperhatikan dan memahami materi dalam matematika.

Tahap kegiatan kelompok, Cilstrap dan Martin memberikan pengertian kerja kelompok sebagai kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil yang diorganisir untuk kepentingan belajar. Pada tahap ini setiap siswa diberi lembar tugas sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok siswa saling berbagi tugas, saling membantu memberikan penyelesaian agar semua anggota kelompok dapat memahami materi yang dibahas, dan satu lembar dikumpulkan sebagai hasil kerja kelompok. Pada tahap ini guru berperan seebagai fasilitator dan motivator kegiatan tiap kelompok.

Tahap tes individu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar telah dicapai, diadakan tes secara individual mengenai materi yang telah dibahas. Arikunto mengatakan sebagaimana dikutip dari Webster C, bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan dan intelegensi. Dalam penelitian ini, setiap selesai satu kali pertemuan akan diadakan tes yang harus dikerjakan secara individu. Dengan demikian setiap siswa bertanggung jawab untuk mengetahui dan memahami materi yang telah diajarkan.

Tahap perhitungan skor perkembangan individu, setelah tes dilaksanakan selanjutnya guru menghitung nilai kemajuan individu (poin perkembangan). Berdasarkan skor awal, setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor tes yang diperolehnya.

SUMBER :
  • Muhammad Anas, Mengenal Metode Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish, 2016) 
  • Andri Wicaksono dkk, Teori Pembelajaran Bahasa, (Yogyakarta: Garudhawacana, 2016), cet. Ke-2

No comments:

Post a Comment