Pengertian Ila’

Friday, November 16, 2018

Macam macam Dakwah

Istilah Dakwah

Ada beberapa Istilah teknis yang diperkenalkan Al-Qur’an untuk memaknai kegiatan dakwah secara lebih terperinci. Namun, penjelasan istilah-istilah yang ada di dalam Al-Qur’an tersebut diperlukan untuk membantu memahami lebih jauh tentang hakikat dakwah Islam.
  1. Mau’izah. Mau’izah ialah menasehati objek (manusia) dengan cara menerangkan ajaran Islam secara ringkas, polos dan dengan nada yang mengharukan. Allah SWT berfirman di dalam Al-qur’an: Artinya: Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. (QS An-Nisa’ ayat 63)
  2. Tazkir. Tazkir adalah suatu bentuk dakwah dengan cara memberikan peringatan dalam upaya penyegaran kembali. Sehubungan dengan hal ini Allah berfirman yang berbunyi: Artinya : Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. (QS Az- Zariyat ayat 55)
  3. Tabligh. Tabligh adalah menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia agar mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya melalui media, lisan dan tulisan. Artinya: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (QS. Al-Maidah ayat 67)
  4. Ta’lim dan Tarbiyah. Ta’lim (pengajaran) adalah memberikan ilmu kepada manusia, sedangkan Tarbiyah (pendidikan) adalah mendidik dengan pengetahuan yang telah diajarkan itu benar-benar mereka menjadi sadar akan hakikat aqidah dan syari’ah.
  5. Targhib dan Tabsyir. Targhib dan Tabsyir adalah upaya menggemarkan manusia kepada amal shaleh dengan menampilkan berita pahala yang akan didapatinya nanti. Uslub dakwah berlandaskan targhib dan tabsyir ini banyak sekali dijumpai didalam Al-Qur’an diantaranya : Artinya : Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. (QS Al-Baqaroh ayat 25)
  6. Khotbah. Khotbah adalah percakapan yang diuacapkan dari seseorang kepada jemaah dengan tujuan dapat memberikan bekas pada jiwa mereka dan melegakan mereka terhadap semua urusan dan beberapa urusan. Jadi setiap muslim harus bisa menjadi juru dakwah sebab berdakwah itu bukan semata-mata melalui media lisan dan tulisan, akan tetapi dengan bersikap dan berakhlak secara Islami juga termasuk ke dalam kategori berdakwah.
Dasar Hukum Dakwah

Keberadaan dakwah sangat urgen dalam Islam, antara dakwah dan Islam tidak dapat dipisahkan yang satu dengan yang lainnya. Sebagaimana diketahui dakwah merupakan suatu usaha untuk mengajak , menyeru, dan mempengaruhi manusia agar selalu berpegang pada ajaran Allah guna memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Hal ini berdasarkan firman Allah: Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS An-Nahl 125)

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. QS Ali Imran ayat 104

Artinya: Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan. Dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah. (QS Al-Ahzab 45-47)

Selain ayat tersebut masih banyak lagi ayat-ayat di dalam Al-qur’anul Karim yang memerintahkan Rasulullah SAW untuk melaksanakan tugas dakwah. Ayat Al-qur’an yang memerintahkan Rasulullah untuk berdakwah adalah mencangkup perintah yang ditujukan kepada umat Islam seluruhnya. Oleh sebab itu, tercapainya tujuan akhir dakwah tidak dibebankan kepada da’i secara mutlak. Akan tetapi, karena adanya faktor petunjuk Allah.

بلغؤا عني ولو اية

Artinya: Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat. (HR. Bukhari)

من راْى منكم منكرا فليغيره بيد ه فا ن لم يستطع فبلسا نه فا ن لم يستطع فبقلبه فذا لك اضعف الإيما ن

Artimya: Barang siapa di antara kamu melihat kemunkaran maka hendaklah ia merubah dengan tangannya, jika tidak kuasa maka dengan lisannya, jika tidak kuasa dengan lisannya maka dengan hatinya, yang demikian itu adalah seliemah-lemahnya iman. (HR. Muslim)

Keterangan yang dapat diambil dari pengertian ayat Al qur’an dan hadis Nabi di atas adalah bahwa kewajiban berdakwah itu merupakan tanggung jawab dan tugas setiap muslim di mana pun dan kapan pun ia berada. Tugas dakwah ini wajib dilaksanakan bagi laki-laki dan wanita Islam yang baligh dan berakal. Kewajiban dakwah ini bukan hanya kewajiban para ulama, tetapi merupakan kewajiban setiap insan muslim dan muslimat tanpa kecuali, sesuai dengan ukuran kemampuan masing-masing.

Tujuan dan Prinsip-prinsip Dakwah
  1. Tujuan Dakwah. Inti tindakan dakwah adalah perubahan kepribadian seseorang, kelompok dan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan dakwah seharusnya bersifat dinamis dan progresif yaitu sebagai suatu proses yang indikator keberhasilannya berbeda antara satu objek dakwah dengan objek dakwah yang lain. Berikut beberapa tujuan dakwah adalah sebagai berikut:
    • Mengesakan Allah pencipta alam semesta.
    • Mengubah perilaku manusia.
    • Membangun peradaban manusia yang sesuai dengan ajaran Islam.
    • Menegak kebenaran dan mencegah kemunkaran .
    • Mengajak manusia yang telah beriman memeluk agama Islam untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada Allah SWT.
    • Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih muallaf.
    • Mengajak manusia agar beriman kepada Allah SWT. Berdasarkan firman Allah SWT: Artinta: Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. (QS Al Baqaroh 21). Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.
    • Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari fitrahnya.
  2. Prinsip-prinsip Dakwah Islam. Dakwah yang baik adalah dakwah yang dibangun di atas prinsip-prinsip dasar yang benar. Prinsip-prinsip dakwah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
    • Tidak ada pemaksaan dalam menyebarkan dakwah Islam.
    • Mulai dari diri sendiri (Ibda’ Binafsik).
    • Dakwah dilakukan dengan menggunakan prinsip rasionalitas.
    • Dakwah ditujukan untuk semua manusia dan melepaskan diri dari fanatisme.
    • Memberikan kemudahan kepada umat.
    • Memberikan kabar gembira dan bukan kabar yang membut umat lari.
    • Jelas dalam pemilihan metode dakwah.
    • Memanfaatkan berbagai media.
    • Mempersatukan umat.
Macam-macam Dakwah

Menurut penulis, secara umum dakwah Islam itu dapat dikategorikan ke dalam tiga macam, yaitu:
  1. Dakwah bi Al-Lisan. Dakwah bi Al-Lisan yaitu dakwah yang dilakukan melalui lisan, yamg dilakukan antara lain dengan ceramah-ceramah, khutbah, diskusi, nasihat dan lain-lain.
  2. Dakwah bi Al-Hal. Dakwah bi Al-Hal adalah dakwah dengan perbuatan nyata yang meliputi keteladanan. Misalnya dengan tindakan amal karya nyata yang dari karya nyata tersebutnhasilnya dapat dirasakan secara konret oleh masyarakat sebagai objek dakwah. Dakwah bi Hal dilakukan oleh Rasulullah, terbukti bahwa ketika pertama kali tiba di madinah yang dilakukan Nabi adalah membangun masjid Al-Quba mempersatukan kaum anshor dan muhajirin.
  3. Dakwah bi Al-Qalam. Dakwah bi Al-Qalam adalah dakwah melalui tulisan yang dilakukan dengan keahlian menulis di surat kabar, majalah , buku, maupun internet. Jangkauan yang dapat dipecak oleh dakwak bi al-qalam ini lebih luas daripada melalui media lisan, demilkian pula metode yang digunakan tidak membutuhkan waktu secara khusus untuk kegiatannya.
SUMBER :
  • Mahmud Aziz Siregar, Islam Untuk Berbagai Aspek Kehidupan, (Yogyakarta: Tiara Kencana, 1999), Cet, Ke-I
  • Alwisral Imam Zaidallah, strategi Dakwah, (Jakarta : Kalam Mulia, 2005), Cetakan ke-2
  • Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Amzah, 2013) cetak, ke- 2)
  • Malayu s.p. Hasibuan, Manajemen, (Jakarta, PT. Bumi Askara, 2006)
  • H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Waamwil, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2013) 
  • H. Malayu S.P Hasibuan, Manajemen, (Jakarta: PT. Bumi Askara, 2006) 
  • Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal wa Tamwil, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013) 
  • Moh. Rifa’i, Fiqih Islam Lengkap, (Semarang: CV. Toha Putra, 1978)

No comments:

Post a Comment