Pengertian Ila’

Monday, September 17, 2018

Pengertian Penerimaan Diri

Pengertian Penerimaan Diri (self acceptance)

Menurut Hurlock (dalam Fatihul, 2015) penerimaan diri memiliki penilaian yang realistis terhadap dirinya sendiri, memiliki apresiasi yang positif tentang dirinya sendiri, yakin dengan dirinya sendiri tanpa terpengaruholeh pendapat orang lain, memiliki penilaian yang realistis terhadap keterbatasan yang dimiliki olehnya, serta menerima kekurangan mereka tanpa menyalahkan diri mereka sendiri atas kekurangan tersebut. Serta orang yang menerima dirinya akan menghormati dirinya sendiri dan menjalani hidup yang nyaman dengan kondisi dirinya, mampu mengenali keinginannya, harapan, ketakutan dan permusuhan, serta cenderung untuk menerima kondisi emosionalnya dalam arti memiliki kebebasan untuk menyadari sifat perasaannya, lebih bebas untuk menentukan pilihannya sendiri, serta memiliki rasa tanggung jawab. Supratiknya (dalam Lathifa & Irna, 2016) menyatakan bahwa seseorang yang mampu menerima keadaan dirinya maka seseorang itu juga mampu atau lebih bisa menerima keadaan diri orang lain. Apabila orang tua memiliki sikap penerimaan diri yang baik secara langsung akan berdampak pada penerimaan orang tua terhadap kondisi normal atau tidak normal, cacat atau suatu kondisi buruk sedang dialami oleh anaknya. Menurut Maslow (dalam Lathifa & Irna, 2016) menyatakan bahwa apabila individu yang menerima keadaan dirinya tanpa bersikap defensive, berpura-pura, dan tidak mempunyai perasaan bersalah yang dapat menghancurkan diri, serta tidak dibebani oleh rasa cemas dan malu yang berlebihan.

Menurut Ryff (dalam Urim, 2007) mengatakan bahwa penerimaan diri adalah memiliki pandangan yang positif tentang diri sendiri, mengakui dan menerima berbagai aspek diri termasuk kualitas baik dan buruknya yang ada pada dirinya, dan memandang positif terhadap kehidupan yang telah dijalaninya. Menurut Johada (dalam Ulfa, 2008) penerimaan diri adalah bahwa seorang individu telah belajar untuk hidup dengan dirinya sendiri, dalam arti individu dapat menerima kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam dirinya.

Hjelle & Ziegler (dalam Fatihul, 2015) Penerimaan diri sendiri memiliki hubungan yang erat dengan menerima orang lain, dimana ketika seseorang mampu menerima dirinya sendiri maka ia juga akan cenderung untuk mampu menerima orang lain dengan mudah, begitupun sebaliknya, ketika seseorang menolak dirinya, maka ia akan lebih mudah dalam menolak orang lain. Ceychan & Ceychan (dalam Ardila & Herdiana, 2013) mengatakan bahwa individu msmpu menerima keadaan dirinya dapat menghormati dirinya sendiri, dapat menyadari sisi negatif yang ada dalam dirinya, dan mengetahui bagaimana cara memiliki kehidupan bahagia walaupun dengan sisi negatif yang dimilikinya, selain itu individu yang dapat menerima dirinya memiliki kepribadian yang sehat dan kuat, sebaliknya individu yang memiliki kesulitan dalam hal penerimaan diri yaitu mereka yang tidak menyukai karateristik mereka sendiri, merasa diri sendiri tidak berguna dan tidak percaya diri. . karateristik utama dalam penerimaan diri adalah spontanitas dan tanggung jawab self. (Umbara, Lilik & Agustin, 2012) Adanya penerimaan diri akan mempermudah seorang individu dalam menerima orang lain, menerima kritikan, serta lebih percaya diri dalam berbagai hal situasi interaksional sehingga dapat mengarahkan terciptanya suatu interaksi yang menyenangkan. Menurut Aderson (dalam Sugiarti, 2008) menyatakan bahwa penerimaan diri berarti menerima kekurangan dan kelebihan, menerima diri berarti kita telah menemukan karakter diri dan dasar yang membentuk karakter diri dan dasar yang membentuk kerendahan hati dan integritas.

Berdasarkan pendapat yang diungkapkan oleh para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwasannya penerimaan diri adalah dimana seseorang menerima kelemahan dan kelebihan yang dimilikinya tanpa merasa malu, menyesal atau membencinya, mereka juga cenderung lebih bisa memahami kelemahan diri sendiri dan juga kelemahan orang lain tanpa menyalahkan keadaan.

No comments:

Post a Comment