Menurut Sukendar (2017), kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin “communicatus” atau communicatio yang berarti berbagi atau menjadi miliki bersama. Howland, dkk (dalam Sukendar, 2017) menyatakan komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Book (dalam Pieter, 2017) mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu transaksi atau proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungan dengan membangun hubungan antara manusia, melalui pertukaran informasi, untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain serta berupaya untuk mengubah sikap dan perilakunya. Sedangkan menurut Pieter (2017) komunikasi adalah proses perpindahan pengertian dari seseorang kepada orang lain dalam bentuk gagasan atau informasi yang bertujuan untuk mempengaruhi, membentuk, atau memodifikasi perilaku seseorang.
Menurut Nurjaman dan Umam (2012), komunikasi adalah kata yang mencakup segala bentuk interaksi dengan orang lain yang berupa percakapan biasa, membujuk, mengajar, dan negosiasi. Effendy (2012) menyatakan dalam komunikasi tidak hanya terjadi proses pemberitaan informasi (sekedar mengetahui atau mengerti), tetapi juga adanya perbuatan persuasif, yakni kesediaan menerima dan mau melakukan suatu tindakan atau perbuatan.
Menurut Mundakir (dalam Sugito, 2012) komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, sehingga komunikasi dikembangkan dan dipelihara secara terus menerus. Berdasarkan defenisi tersebut di atas, secara umum dapat disimpulkan bahawa komunikasi merupakan proses pengiriman dan pertukaran (stimulus, signal, simbol, informasi) baik dalam bentuk verbal maupun non verbal dari pengirim ke penerima pesan dengan tujuan adanya perubahan (baik dalam aspek kognitif, efektif maupun psikomotor).
No comments:
Post a Comment