Pengertian Ila’

Wednesday, September 12, 2018

faktor yang mempengaruhi Interaksi Sosial

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial adalah sebuah bentuk hubungan yang dibangun antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, dimana interaksi juga merupakan sebuah proses sosial yang secara sengaja dibentuk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Soekanto, 2013).

Menurut Walgito (dalam Fatnar, 2014), interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik. Interaksi sosial merupakan salah satu cara individu untuk memelihara tingkah laku sosial individu tersebut sehingga individu tetap dapat bertingkah laku sosial dengan individu lain. Selanjutnya menurut Santoso (2010), interaksi sosial dapat pula meningkatkan jumlah atau kuantitas mutu atau kualitas dari tingkah laku sosial individu sehingga individu makin matang dalam bertingkah laku sosial dengan individu lain di dalam situasi sosial.

Menurut H. Bonner (dalam Hermawati, 2011) interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Sedangkan menurut Narwoko (2013) yang dimaksud dengan interaksi sosial adalah proses dimana antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dangan kelompok berhubungan satu dengan yang lain.

Berdasarkan uraian diatas Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, selainituterdapat simbol yang diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Interaksi Sosial

Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial menurut Soekanto (2013) didasarkan pada pelbagai faktor, yaitu :
  1. Faktor imitasi. Faktor imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku, faktor imitasi juga bisa berdampak negatif yaitu ketika yang ditiru merupakan tindakan-tindakan yang menyimpang.
  2. Faktor sugesti. Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.
  3. Faktor identifikasi. Faktor identifikasi merupakan kecendrungan-kecendrungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam dari pada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini. Identifikasi berlangsung dengan sendirinya (secara tidak sadar), maupun dengan disengaja karena seringkali seseorang memerlukan tipe-tipe ideal tertentu didalam proses kehidupannya.
  4. Faktor simpati. Faktor simpati merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Didalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.
Syarat- Syarat Terjadi Interaksi Sosial

Menurut Soekanto (2013) suatu interaksi tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat utama, yaitu adanya kontak sosial (Social Contact) dan komunikasi.
  1. Kontaksosial. Kontak sosial adalah suatu hubungan antara satu pihak dengan pihak lain, yang memberikan informasi kepada masing-masing pihak tentang kehadiran pihak lain, sehingga masing-masing pihak tersebut dapat mengetahui dan sadarakan kedudukan masing-masing dan siap untuk mengadakan interaksi sosial, maka kontak merupakan tahap pertama dari terjadinya “kontak” atau hubungan antara suatu pihak dengan pihak yang lain. Suatu kontak dapat bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, sedangkan kontak yang sekunder memerlukan suatu perantara, seperti telepon, telegram, radio dan sebagainya.
  2. Komunikasi. Komunikasi adalah tindakan seseorang menyampaikan pesan kepada orang lain dan orang lain itu memberikan tafsiran atas pesan tersebut dan mewujudkan dalam perilaku. Arti penting dari komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah dan sikap), perasaan-perasaanapa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain. Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kontak sosial dalam mewujudkan suatu interaksi sosial apabila hanya terjadi kontak tanpa adanya komunikasi, maka interaksi sosial pun tidak akan terjadi. Dengan demikian apabila dihubungkan dengan interaksi sosial kontak tanpa komunikasi tidak mempunyai arti apa-apa.

No comments:

Post a Comment