Pengertian Ila’

Friday, September 14, 2018

Minat

Pengertian Minat

Minat adalah kecendrungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertntu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel dalam Wiradi, 2017). Menurut kamus lengkap psikologi, minat (interest) adalah (1) suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memolakan perhatian seseorang, sehingga membuat dirinya jadi selektif terhadap objek minatnya, (2) perasaan yang menyatakan bahwa suatu aktivitas, pekerjaan, atau objek itu berharga atau berarti bagi individu, (3) suatu keadaan motivasi, atau satu set motivasi, yang menuntun tingkah laku menuju satu arah (sasaran) tertentu (Chaplin dalam Wiradi, 2017). Pintrich dan Schunk (dalam Wiradi, 2017) mendefinisikan minat menjadi tiga yaitu: minat pribadi, minat yang berasal dari pribadi atau karakteristik individu yang relatif stabil. Biasanya minat pribadi diasumsikan langsung ke beberapa aktivitas atau topik.. Menurut Hurlock (dalam Wiradi, 2017) minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Ketika sesorang menilai sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau dapat berubah-ubah (Hurlock dalam Wiradi, 2017).. Berdasarkan Uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah kegairahan, kecenderungan, keinginan, ketertarikan, perasaan suka dan senang serta perhatian lebih dan khusus terhadap suatu objek atau bidang tertentu yang dianggap penting. Minat merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri sehingga semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Pengertian Minat Membaca

Menurut Rahim (2008), minata baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Seseorang yang mempunyai mint baca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesdarannya sendiri. Minat baca adalah dorongan yang dapat mempengaruhi perilaku dan tindakan yang kemudian diikuti dengan perasaan senang dan ketertarikan terhadap kegiatan membaca. Tampubolon (dalam Dalman, 2014) menjelaskan minat baca adalah kemauan dan keinginan seseorang untuk mengenali huruf untuk menangkap makna dari tulisan tersebut.

Tarigan (dalam Dalman, 2014) menyatakan minat baca merupakan kemampuan seseorang berkomunikasi dengan diri sendiri untuk menangkap makna yang terkandung dalam tulisan sehingga memberikan pengalaman emosi akibat dari bentukperhatian yang mendalam terhadap makna bacaan. Minat baca harus ditanamkan sejak dini agar seseorang akrab dengan buku sedini mungkin. Menurut Jahya (2006), “Idealnya membaca ditanamkan sejak anak-anak dalam asuhan orang tua ketika mereka belum memasuki bangku sekolah”. Sama halnya dengan pendapat sebelumnya, Petunjuk Pengembangan minat dan kegemaran membaca siswa, menjelaskan bahwa, “Sebaiknya kegemaran dan kebiasaan membaca diterapkan sejak usia dini”. Minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri (Rahim, 2005). Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat membaca adalah aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dalam rangkan membangun pola komunikasi dengan diri sendiri untuk menemukan makna tulisan dan menemukan informasi untuk mengembangkan intelektualitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan perasaan senang yang timbul dari dalam dirinya.

Indikato-Indikator Minat Membaca

Hal ini tidak berbeda dengan yang dikemukakan oleh Burs dan Lowe (dalam Prasetyono, 2008) tentang indikator-indikator adanya minat membaca pada seseorang, yang akan dijadikan acuan dalam penelitian ini, yaitu:
  1. Kebutuhan terhadap bacaan
  2. Tindakan untuk mencari bacaan
  3. Rasa senang terhadap bacaan
  4. Keinginan untuk selalu membaca
  5. Tindak lanjut (menindaklanjuti dari apa yang dibaca).
Apek-Aspek Minat

Pintrich dan Schunk (dalam Wiradi, 2017) menyebutkan aspek-aspek minat adalah sebagai berikut: 
  1. Sikap umum terhadap aktivitas (general attitud toward the activity) sikap umum disini maksudnya adalah sikap yang dimiliki oleh individu, yaitu perasaan suka atau tidak suka terhadap aktivitas.
  2. Pilihan spesifik untuk menyukai aktivitas (spesific preference for or liking the activity). Individu akan memutuskan pilihannya untuk menyukai aktivitas tersebut.
  3. Merasa senang dengan aktivitas (enjoyment of the activity), yaitu perasaan senang individu terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitasnya.
  4. Aktivitas tersebut mempunyai arti atau penting bagi individu (personel importance or significance of the activity to the individual) individu merasa bahwa aktivitas yang dilakukannya sangat berarti.
  5. Adanya minat intrisik dalam isi aktivitas (instrinsic interest in the content of activity). Dalam aktivitas tersebut terdapat perasaan yang men yenangkan.
  6. Berpartisipasi dalam aktivitas (reported choise of or participation in the activity). Individu akan berpartisipasi dalam aktivitas itu karena menyukainya.
Menurut Hurlock (dalam Wiradi, 2017) aspek minat diantaranya terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
  1. Aspek kognitif. Aspek ini didasari dari konsep yang dikembangkan seseorang mengenai suatu bidang yang berkaitan dengan minat. Misalnya aspek kognitif dari minat anak terhadap sekolah sebagai tempat mereka dapat belajar tentang hal-hal yang telah menimbulkan rasa ingin tahu mereka dan tempat mereka akan mendapat kesempatan untuk bergaul dengan teman sebaya yang tidak dapat pada masa prasekolah. Minat mereka terhadap sekolah akan sangat berbeda dibandingkan bila minat itu didasarkan atas konsep sekolah yang menekankan frustasi dan pengekangan oleh peraturan sekolah dan kerja keras untuk menghafal pelajaran.
  2. Aspek afektif. Aspek afektif atau bobot emosional adalah sebuah konsep yang membangun aspek kognitif minat yang dalam penerapannya lebih ke sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan oleh sebuah minat. Seperti aspek kognitif, aspek afektif berkembang dari pengalaman pribadi, dari sikap orang-orang penting yaitu orang tua, guru, dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut. Sebagai contoh, anak yang mempunyai hubungan yang menyenangkan dengan para guru, biasanya mengembangkan sikap yang positif terhadap sekolah karena pengalaman sekolahnya menyenangkan, minat mereka pada sekolah diperkuat begitupun sebaliknya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek minat adalah keingintahuan, sikap, perasaan senang, tindakan, keterbukaan terhadap pengalaman, dorongan mencari sensasi, kecenderungan bosan, keluasan minat, suatu gejala psikologis, pemusatan perhatian, berpartisipasi, pilihan spesifik, kemauan untuk mencapai tujuan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat menurut Crow dan Crow (dalam Wiradi, 2017) adalah sebagai berikut:
  1. The factor inner urge. Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. Misalnya kecenderungan terhadap belajar, dalam hal ini seseorang mempunyai hasrat ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan.
  2. The factor of social. Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu hal. Disamping itu juga mempengaruhi oleh faktor dari dalam diri manusia dan oleh motif sosial, misal seseorang berminat pada prestasi tinggi agar dapat status sosial yang tinggi pula.
  3. Emosional factor. Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap obyek misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu pula membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan menyebabkan minat seseorang berkembang.
Sujanto (dalam Wiradi, 2017) mengatakan bahwa minat dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu:
  1. Pengetahuan, yaitu untuk mengetahui pada diri seseorang maka sangat diperlukan adanya pengetahuan atau informasi tentang kegiatan atau objek yang diminatinya.
  2. Pengamatan, adalah proses mengenal dunia luar dengan menggunakan indera.
  3. Tanggapan, yaitu gambaran pengamatan yang ditinggal dikesadaran sesudah mengamati. 
  4. Persepsi, yaitu menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia.
  5. Sikap, adalah kesadaran diri manusia yang menggerakkan untuk bertindak menyertai manusia dalam menanggapi objek
Sutarno (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca yaitu:
  1. Rasa ingin tahu yang tinggi atau fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan informasi.
  2. Keadaan lingkungan fisik yang memadai dalam arti yang tersedianya bahan bacaan yang enarik, berkualitas, beragam.
  3. Keadaan lingkungan sosial yang kondusiaf, maksudnya ada iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca
  4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu teruama yang aktual.
  5. Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat diantaranya ada yang berasal dari dalam diri misalnya pengetahuan, pengamatan, tanggapan, persepsi, sikap, kepercayaan, emosi dan yang berasal dari luar diri misalnya lingkungan, dukungan sosial, ekonomi, pendidikan, keluarga dan sistem pendukung.

No comments:

Post a Comment