Pengertian Ila’

Friday, September 14, 2018

Pengertian Kematangan Vokasional

Pengertian Kematangan Vokasional

Kematangan atau maturity adalah keadaan telah mencapai satu bentuk kematangan/bentuk kedewasaan dan sebagai suatu hasilakhir dari perubahan-perubahan perilaku sedangkan vocation diartikan dengan cara seseorang untuk mendapatkan penghasilan (Chaplin, 2016).

Crites (dalam Akbulut, 2015) menekankan istilah kematangan vokasional sebagai tingkat kemajuan individu yang terus berlanjut dari awal pilihan kejuruan yang fantastis di masa kanak-kanak sampai pensiun. Kematangan vokasional adalah kemampuan untuk membuat pilihan pekerjaan yang tepat sesuai kemampuan subjek, kepentingan kerja dan preferensi kerja (Sharma & Gaur, 2012). Seseorang dikatakan memiliki kematangan vokasional yang tinggi jika ditandai oleh keajegan memilih pekerjaan yang diharapkan, dan sesuai dengan kemampuan atau sikap terhadap pekerjaan.

Menurut Gribbond (dalam Budiman, 2016) mengemukakan bahwa gambaran kematangan vokasional individu dapat dilihat melalui perilaku yang terhubung dengan pemilihan kurikulum, pemilihan pekerjaan, kemampuan menyebutkan kekuatan dan kelemahan diri, keyakinan terhadap penilaian diri, kebebasan penilaian atau ketidak tergantungan dalam pemilihan pekerjaan.

Super (dalam Purwandari, 2009) mendefinisikan kematangan vokasional sebagai keberhasilan individu untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan vokasional yang khas bagi tahap perkembangan tertentu. Super (dalam Purwandari, 2009) menjelaskan bahwa individu dikatakan matang atau siap untuk membuat keputusan karir jika pengetahuan yang dimilikinya untuk membuat keputusan karir didukung oleh informasi yang adekuat mengenai pekerjaan berdasarkan eksplorasi yang telah dilakukan.

Jadi kematangan vokasional adalah kesiapan individu untuk memutuskan dan memilih pekerjaan berdasarkan pengetahuan dan sikap sesuai dengan tahap perkembangan yang telah dilalui.

Kematangan vokasional dalam penelitian ini adalah kemantapan mahasiswa psikologi untuk memilih dan memutuskan pekerjaan yang ingin dijalani sesuai dengan bidang pendidikan, minat, sikap dan kemampuan berdasarkan pengetahuan atau informasi yang dimilikinya tentang pekerjaan yang ingin dijalaninya.

Aspek-Aspek Kematangan Vokasional

Crites (dalam Tifani, 2014) mengemukakan bahwa kematangan vokasional pada dasarnya dibagi empat yaitu:
  1. Kemantapan terhadap pekerjaan yang dipilih (Consistency of vocational choice). Meliputi aspek : sejauh mana individu mmepunyai kemantapan dalam pengambilan keputusan pada waktu yang berbeda, mempunyai kemantapan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan tingkat pekerjaan dan mempunyai kemantapan dalam memilih pekerjaan dan adanya pengaruh keluarga.
  2. Memilih pekerjaan secara realitas (Realism of vocational choice). Meliputi aspek : sejauh mana individu dapat menyesuaikan antara kemampuan dan pekerjaan yang dipilih, dapat menyesuaikan antara keinginan dengan pekerjaan yang dipilih, dapat mengambil keputusan dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan pribadi dan menyesuaikan antara tingkat status sosial dan pekerjaan yang dipilih.
  3. Kompetensi pilihan (Vocational choice competences). Meliputi aspek: sejauh mana individu mempunyai kemampuan memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan pemilihan pekerjaan, mempunyai rencana yang berhubungan dengan pemilihan pekerjaan, memiliki pengetahuan tentang pekerjaan yang dipilih, mampu mengevaluasi kemampuan diri dalam hubungannya dengan pilihan pekerjaan dan mampu menetapkan tujuan pekerjaan mana yang hendak dipilih. 
  4. Sikap terhadap pilihan (Vocational choice attitude). Meliputi aspek: individu aktif berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, bersikap positif terhadap pekerjaan dan nilai-nilai lain dalam memilih pekerjaan, mendasarkan faktor-faktor tertentu menurut kepentingannya dalam memilih pekerjaan dan mempunyai ketepatan konsepsi dalam pengambilan keputusan mengenai pekerjaan yang dipilih.
Dari penjabaran Crites diatas maka kesimpulannya adalah bahwa aspek dari kematangan vokasional yaitu sikap dalam pengambilan keputusan, pemahaman terhadap kondisi realitas antara permintaan pekerjaan dengan kemampuan yang dimiliki, kemantapan dalam perencanaan dan kemampuan kerja yang dimiliki.

Faktor yang Mempengaruhi Kematangan Vokasional

Super (dalam Tifani, 2014) mengatakan ada 2 faktor yang mempengaruhi kematangan vokasional, yaitu:
  1. Internal (dari dalam diri individu) . Kesadaran dari kebutuhan untuk merencanakan masa depan, keterampilan pengambilan keputusan, peluang bagi setiap orang untuk menentukan pola atau membentuk karirnya sendiri 
  2. Faktor Eksternal. Pengetahuan dan penggunaan sumber daya informasi-informasi karier umum, informasi kerja umum, dan memerinci informasi tentang posisi-posisi pilihan, ekonomi-sosial, mental dan kemampuan-kemampuan secara fisik, karakteristik-karakteristik pribadi.
Super (dalam Purwandari, 2009) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tercapainya kematangan vokasional yaitu:
  1. Faktor-biososial, seperti umur dan kecerdasan.
  2. Faktor lingkungan, yaitu tingkat pekerjaan orang tua, sekolah,stimulus budaya dan kohesivitas keluarga, keperibadian, meliputikonsep diri, fokus kendali, bakat khusus, nilai/norma dan tujuan hidup.
  3. Faktor vokasional, kematangan karir individu, tingkat kesesuaian aspirasi dan ekspektasi karir
  4. Prestasi individu, meliputi prestasi akademik, kebebasan, partisipasidi sekolah dan luar sekolah.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan vokasional yaitu faktor internal, eksternal serta faktor bio-sosial, faktor lingkungan, faktor vokasional dan prestasi individu.

No comments:

Post a Comment