Aspek-aspek sendiri merupakan suatu hal yang harus ada dalam suatu variable, sehingga dapat dijadikan indikator dari variable tersebut. Sementara itu aspek-aspek penerimaan diri menurut Jersild (dalam Ulfa, 2008) sebagai berikut :
- Persepsi mengenai diri sendiri . Individu yang memiliki penerimaan diri berfikir lebih realistik bagaimana dirinya terlihat dalam pandangan orang lain, individu tersebut dapat melakukan sesuatu dan berbicara dengan baik mengenai dirinya yang sebenarnya.
- Sikap terhadap kelemahan dan kekuatan diri sendiri dan orang lain. Inidividu yang memiliki penerimaan diri memandang kelemahan dan kekuatan dalam dirinya lebih baik daripada individu yang tidak memiliki penerimaan diri.
- Perasaan infeoritas sebagai gejala penolakan diri. Seorang individu yang merasakan infeoritas/disebut dengan infeority complex adalah individu yang tidak memiliki sikap penerimaan diri dan hal tersebut akan menganggu penilaian yang realisitik atas dirinya.
- Respon atas penolakan dan kritik. Individu yang memiliki sikap penerimaan diri tidak menyukai kritikan, namun demikian individu mempunyai kemampuan untuk menerimakritikan bahkan dapat mengambil hikmah dari kritikan tersebut.
- Keseimbangan antara “real self” dengan “ideal self”. Individu yang memiliki penerimaan diri adalah individu yang mempertahankan harapan dan tuntutan dalam dirinya dengan baik dalam batas-batas memungkinkan individu ini mungkin memiliki ambisi yang besar, namun tidak untuk mencapainya walaupun dalam jangka waktu yang lama dan menghabiskan energinya. Oleh karena itu, dalam mencapai tujuannya individu mempersiapkan dalam konteks yang mungkin dicapai untuk memastikan dirinya tidak akan kecewa nantinya.
- Penerimaan diri dan penerimaan orang lain. Hal ini berarti apabila individu menyayangi dirinya, maka akan lebih memungkinkan apabila individu tersebut menyayangi orang lain.
- Penerimaan diri, menuruti kehendak, dan menonjolkan diri. Menerima diri dan menuruti diri merupakan dua hal yang berbeda, hal tersebut bukan berarti individu memanjakan dirinya. individu yang menerima dirinya akan menerima dan bahkan menuntut pembagian yang layak alan sesuatu yang lebih baik dalam hidupnya dan tidak mengambil kesempatan yang tidak pantas untuk memiliki posisi yang baik atau menikmati sesuatu yang bagus semakin individu menerima dirinya dan diterima orang lain, semakin individu mampu untuk berbaik hati.
- Penerimaan diri, spontanitas, menikmati hidup. Individu dengan penerimaan diri mempunyai lebih bayak keleluasaan untuk menikmati hal-hal dalam hidupnya. Individu tersebut tidak hanya leluasa menikmati sesuatu yang dilakukannya. Akan tetapi, juga leluasa untuk menolak atau menghindari sesuatu yang tidak ingin dilakukannya.
- Aspek Moral Penerimaan diri. Individu yang memiliki penerimaan diri bukanlah individu yang berbudi baik bukan pula individu yang tidak mengenal moral, tetapi memiliki fleksibilitas dalm pengaturan hidupnya. Individu memiliki kejujuran dan memerima dirinya sebagai apa dan untuk apa nantinya, dan tidak menyukai kepura-puraan.
- Sikap terhadap penerimaan diri. Menerima diri merupakan hal penting dalam kehidupan seseorang, individu yang dapat menerima beberapa aspek dalam hidupnya, mugkin dalam keraguan dan kesulitan dalam menghormati orang lain.
Berdasarkan beberapa aspek-aspek yang dibahas diatas maka ditarik kesimpulan bahwa aspek-aspek penerimaan diri tergantung bagaimana seseorang menilai dirinya sendiri dan bagaimana seirang individu itu memandang dirinya sendiri.
No comments:
Post a Comment