Menurut Hurlock (2009) beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya kebahagiaan secara umum dan khususnya kepuaan hidup pada seorang individu antara lain:
- Kesehatan. Kesehatan yang baik memungkinkan orang pada usia berapapun melakukan apa yang hendak dilakukan, sedangkan kesehatan yang buruk atau ketidakmampuan fisik menjadi halangan untuk memcapai kepuasan bagi keinginan dan kebutuhan mereka sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa tidak bahagia.
- Daya Tarik Fisik. Daya tarik fisik menyebabkan individu dapat diterima dan disukai oleh masyarakat dan sering merupakan penyebab dari prestasi yang lebih besar daripada apa yang mungkin dicapai individu kalau kurang mempunyai daya tarik.
- Tingkat Ekonomi. Semakin besar ekonomi yang dapat dicapai, semakin besar kesempatan untuk merasa bahagia. Hal ini ditemukan baik pada masa anak-anak maupun masa dewasa.
- Kesempatan-kesempatan Interaksi di Luar Keluarga. Nilai sosial yang tinggi ditekankan pada popularitas, maka di tingkat usia apapun orang akan merasa bahagia apabila mereka mempunyai kesempatan untuk mengadakan hubungan sosial dengan orang-orang di luar lingkunganya, ketimbang hubungan sosial mereka terbatas pada keluarga.
- Jenis Pekerjaan. Semakin rutin sifat pekerjaan dan semakin sedikit kesempatan untuk otonomi dalam pekerjaan, semakin kurang memuaskan. hal ini dilihat pada tugas sehari-hari yang diberikan kepada anak-anak dan juga pekerjaan orang-orang dewasa.
- Status Kerja. Bidang persekolahan maupun pekerjaan, semakin berhasil seseorang melaksanakan tugas semakin hal itu dihubungkan dengan prestise, maka semakin besar kepuasan yang ditimbulkan.
- Kondisi Kehidupan. Pola kehidupan memungkinkan seseorang untuk berintegrasi dengan orang-orang lain baik didalam keluarga maupun dengan teman-teman dan tetangga di dalam masyarakat, maka kondisi demikian memperbesar kepuasan hidup.
- Keseimbangan antara Harapan dan Kepercayaan. Harapan-harapan itu realistis, individu akan puas dan bahagia apabila tujuannya tercapai.
- Penyesuian Emosional. Individu-individu yang dapat menyesuikan diri dengan baik dan yang bahagia dianggap sebagai emosi positif, jarang dan tidak terlampau intensif mengungkapkan perasaan-perasaan negatif seperti takut, dan iri hati dari pada mereka yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik dan tidak bahagia dianggap sebagai emosi negatif.
- Realisme dan Konsep Diri. Sebenarnya akan merasa tidak bahagia apabila tujuan mereka tidak tercapai. Ketidak bahagiaan mereka dipertajam oleh perasaan tidak mampu dan oleh keyakinan bahwa mereka tidak dimengerti diperlakukan kurang adil.
- Realisme dan Konsep-konsep Peran. Orang-orang cendrung mengangankan peran yang akan dilakukan pada usia mendatang. Apabila peran yang baru itu tidak sesuai dengan harapan mereka, mereka akan merasa tidak bahagia kecuali jika mereka mau menerima kenyataan peran yang baru.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulakan bahwa ada sebelas faktor yang mempengaruhi kepuasan hidup yaitu, kesehatan, daya tarik, tingkat ekonomi, kesempatan-kesempatan intekrasi di luar keluarga, status kerja, kondisi kehidupan, keseimbangan antara kepercayaan dan harapan, penyesuian emosional, realisme dan kosep diri, realisme dan konsep-konsep peran.
No comments:
Post a Comment