Motivasi Berprestasi

Motivasi Berprestasi

Menurut Dwivedi dan Hebert (dalam Trisno, 2010), motivasi berprestasi adalah dorongan untuk sukses dalam situasi kompetisi yang didasarkan pada ukuran keunggulan dibanding standarnya sendiri maupun orang lain. Motivasi berprestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat bekerja seseorang, karena itu motivasi berprestasi akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengerahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi maksimal (Trisno, 2010).

Motivasi berprestasi merupakan konsep personal yang inheren yang merupakan faktor pendorong untuk meraih atau mencapai sesuatu yang dininginkannya agar meraih kesuksesan (Mayangsari, 2013). Menurut Sudihartono (dalam Mayangsari, 2013), motivasi berprestasi akan mendobrak building block ketahanan individu dalam menghadapi tantangan hidup sehingga mencapai kesuksesan. Motivasi berprestasi menurut McClelland ( dalam Mayangsari, 2013) adalah suatu keinginan yang ada dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut untuk berusaha mencapai suatu standar atau ukuran keunggulan. McClelland (dalamWaluyo, 2015) mengatakan bahwa kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement) yaitu dorongan atau gairah untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan dengan hasil sebelumnya.

Motivasi berprestasi diartikan sebagai keinginan dalam mencapai prestasi sebaik-baiknya, biasanya yang menjadi ukuran adalah diri sendiri (internal) ataupun orang lain (eksternal). Motivasi berprestasi merupakan dorongan atau sikap yang membangun untuk berbuat, menentukan arah dan menerima semangat untuk meraih prestasi belajar (Toding dkk,2015).

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi adalah dorongan untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya secara maksimal untuk mencapai kesuksesan sesuai yang diinginkannya.

Aspek-aspek Motivasi Berprestasi

Aspek – aspek motivasi berprestasi ( Trisno, 2010) yaitu :

1. Tanggung jawab. Dilihat dari bagaimana individu bertanggung jawab dalam penyelesaian tugas dan memiliki tanggung jawab yang besar, individu yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan merasa dirinya bertanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakan dan akan berusaha sampai berhasil mengerjakannya.
2. Resiko pemilihan tugas. Adanya kecenderungan pada individu yang motivasi berprestasinya tinggi untuk lebih realistis dalam memilih tugas. Mereka lebih suka tugas dengan tantangan moderat yang akan menjanjikan kesuksesan. Mereka tidak suka dengan pekerjaan yang terlalu mudah dimana tidak ada tantangan dan pekerjaan yang terlalu sulit dimana kemungkinan untuk suksesnya kecil. 
3. Kreatif-inovatif. Individu yang cenderung bertindak kreatif dan inovatif. Individu yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan mencari cara baru untuk menyelesaikan tugas seefektif dan seefisien mungkin.
4. Menyukai umpan balik. Adanya umpan balik yang konkrit tentang apa yang sudah mereka lakukan dengan membandingkan prestasi yang mereka miliki terhadap orang lain. Umpan balik ini selanjutnya akan dipergunakan untuk memperbaiki prestasinya.
5. Waktu penyelesaian tugas. Individu yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan berusaha menyelesaikan tugas sesegera mungkin.
6. Keinginan untuk menjadi lebih baik. Individu yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi memiliki perencanaan yang matang sehingga dapat meningkatkan kualitas dalam pekerjaannya.

Selain itu, ada juga aspek-aspek motivasi berprestasi lain dari Mc.Clelland (dalam Amaryllis, 2006) yaitu keterampilan dalam bekerja, kecakapan dalam bekerja, kreativitas dalam bekerja, kepercayaan diri akan kemampuannya dalam bekerja, semangat atau kegigihan dalam bekerja. Jadi ada beberapa aspek yang mempengaruhi motivasi berprestasi seseorang yaitu memiliki tanggung jawab yang baik, lebih suka memilih pekerjaan yang memiliki tantangan, bertindak kreatif dan inovatif, menyukai umpan balik yang digunakannya untuk memperbaiki pekerjaan agar bisa berprestasi dengan baik serta berkeinginan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.