Pengertian Ila’

Thursday, August 9, 2018

Strategi Basis Ekonomi dan Sektor Ekonomi Unggulan

Salah satu teori ekonomi yang dikembangkan dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah adalah teori basis ekonomi. Menurut Arsyad (2001 : 46) teori basis ekonomi ini menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah. Pertumbuhan industri-industri yang menggunakan sumberdaya lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor akan menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja (job creation), dan kesempatan untuk mengembangkan sumberdaya dengan memanfaatkan tenaga kerja termasuk dari luar daerah dalam upaya meningkatkan peluang ekspor.

Menurut Hendayana (2006 : 62-63) ada empat indikator agar suatu sektor tertentu menjadi sektor prioritas (unggulan), yaitu :
  1. Sektor tersebut harus menghasilkan produk yang mempunyai permintaan yang cukup besar sehingga laju pertumbuhan berkembang cepat akibat dari efek permintaan tersebut.
  2. Karena ada perubahan teknologi yang teradopsi secara kreatif maka fungsi produksi baru bergeser dengan pengembangan kapasitas yang lebih luas. 
  3. Harus terjadi peningkatan investasi kembali dari hasil-hasil produksi sektor yang menjadi prioritas tersebut, baik swasta maupun pemerintah.
  4. Sektor tersebut harus berkembang sehingga mampu memberi pengaruh terhadap sektor-sektor lainnya.
Apabila sektor unggulan tersebut dikembangkan dengan baik akan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan daerah secara optimal. Tumbuh atau tidaknya suatu wilayah dan cepat atau tidaknya wilayah itu tumbuh ditentukan oleh bagaimana kinerja wilayah itu sebagai eksportir ke daerah lain dan atau ke luar negeri. Oleh karena itu muncul suatu strategi pembangunan daerah yang menekankan tentang arti pentingnya bantuan (aid) kepada dunia usaha yang mempunyai pasar secara nasional maupun internasional agar mengurangi hambatan-hambatan terhadap perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor yang didirikan di daerah tersebut.

Menurut Tarigan (2005 : 112) berdasarkan teori basis ekonomi, perkonomian suatu wilayah dibagi menjadi dua, yaitu sektor basis dan sektor non basis. Sektor basis adalah kegiatan-kegiatan yang mengekspor barang dan jasa ke luar batas-batas perkonomian wilayah yang bersangkutan. Sedangkan sektor non basis merupakan kegiatan-kegiatan yang menyediakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang bertempat tinggal di dalam batas-batas perkonomian wilayah tersebut.

Dasar pemikiran teknik ini adalah teori economic base yang intinya adalah karena sektor basis menghasilkan barang-barang dan jasa untuk pasar di daerah maupun di luar daerah yang bersangkutan, maka penjualan ke luar daerah akan menghasilkan pendapatan bagi daerah tersebut, menambah permintaan terhadap barang dan jasa di dalamnya, serta menaikkan volume kegiatan non basis. Terjadinya arus pendapatan dari luar daerah ini menyebabkan kenaikan konsumsi dan investasi di daerah tersebut, dan pada gilirannya akan menaikkan pendapatandan menciptakan kesempatan kerja baru.

Pengertian basis ekonomi di suatu wilayah tidak bersifat statis melainkan dinamis, maksudnya pada tahun tertentu mungkin saja sektor tersebut merupakan sektor basis, namun pada tahun berikutnya belum tentu sektor tersebut secara otomatis menjadi sektor basis. Sektor basis bisa mengalami kemajuan ataupun kemunduran. Adapun sebab-sebab kemajuan sektor basis adalah perkembangan jaringan transportasi dan komunikasi; perkembangan pendapatan dan penerimaan daerah; perkembangan teknologi; dan adanya perkembangan prasarana ekonomi dan sosial. Sedangkan penyebab kemunduran sektor basis adalah adanya perubahan permintaan dari luar daerah, dan kehabisan cadangan sumberdaya.

Teori ini didasari dari sudut teori, yaitu bahwa pertumbuhan ekonomi suatu daerah akan banyak ditentukan oleh jenis keuntungan lokasi yang selanjutnya dapat digunakan oleh daerah tersebut sebagai kekuatan ekspor. Hal ini berarti dalam menentukan strategi pembangunan harus disesuaikan dengan keuntungan lokasi yang dimiliki guna meningkatkan pertumbuhan suatu daerah. Teori basis ekonomi menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah (Arsyad, 2002 : 52). Pertumbuhan industri-industri yang menggunakan sumberdaya lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor akan menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja. Basis ekonomi membagi kegiatan ekonomi/sektor ekonomi yang terdapat di daerah menjadi dua kategori, yaitu kegiatan/sektor basis dan non basis.

Kegiatan basis adalah kegiatan ekonomi atau industri yang melayani pasar di daerah sendiri maupun di luar daerah yang bersangkutan, sedangkan kegiatan non basis adalah kegiatan ekonomi atau industri yang melayani pasar didaerah tersebut. Lebih lanjut dalam analisis teori basis ekonomi, teori tersebut dapat digunakan untuk menentukan sektor ekonomi potensial. Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui sektor ekonomi potensial adalah dengan menggunakan metode Location Quotient (LQ) yang dikategorikan ke dalam dua sektor yaitu sektor basis dan non basis.

No comments:

Post a Comment