Pengertian Ila’

Wednesday, August 1, 2018

Defenisi Leverage

Leverage adalah pengguanaan aset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan meksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Menurut irawati (2006) leverage merupakan suatu kebijakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam hal menginvestasikan dana atau memperoleh sumberdana yang disertai dengan adanaya beban biaya tetap yang harus ditanggung perusahaan. Menurut Brigham Dan Houston (2011:155) struktur modal merupakan kombinasi hutang dan ekuitas dala, struktur keuangan jangka panjang perusahaan. Rosio leverage (rasio hutang) digunakan untuk mengukur seberapa jauah aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar ( Arifin,2006: 97) Penggunaan modal pinjaman atau yang disebut dengan leverage dimaksudkan untuk meningkatkan kekayaan pemilik. Menurut bigham dan houston (2011: 153), hal ini dikarenakan penggunaan leverage mempunyai inplikasi pengting dan memberikan manfaat yaitu:
  1. Pembayaran bunga adalah tax deductible, yang menurunkan biaya efektif hutang.
  2. Debtolder mempunyai return yang pasti.
  3. Melalui financial leverage dimungkinkan laba per lembar saham akan meningkat.
  4. Kendali terhadap operasi perusahaan oleh pemegang saham yang tidak berubah. Kerugian yang ditimbulkan dari penggunaan leverage, yaitu: 1. Semakin tinggi debt ratio, semakin berisiko perusahaan. Karena semakin tinggi biaya tetapnya yaitu berupa pembayaran bunga. 2. Jika waktu-waktu perusahaan kesulitan keuangan operating income tidak cukup untuk menutup beban bunga, maka akan menyebabkan kebangkrutan.
Dari pendapat Brigham dan Houston tersebut dapat dijelaskan bahwa huntang bisa berpengaruh fpsitif maupun negatif terhadap nilai perusahaa. Pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari pengguaan hutang lebih kecil dari pada biaya yang ditimbulkannya. Para pemilik perusahaan biasanya menciptakan hutang pada tingkat pertentu uantuk menaikan nilai perusahaan.

Mengingat hutang adalah instrumen yang sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan. Semakin tinggi proporsi hutang, maka semakin tinggi harga saham karena penggunaan hutang diharapkan mampu menambah tingkat pengembalian perusahaan tersebut melalui pemenuhan modal yang dibutuhkan perusahaan dalam rangka melancarkan kegiatan operasional. Kersediaan modal akan membuat perusahaan mampu bertahan bahkan mampu berkembang menjadi lebih besar.

No comments:

Post a Comment