Ditinjau dari segi etimologis, kata partisipasi merupakan pinjaman dari bahasa Belanda “participatie” atau dari bahasa Inggris “Participation” (sukanto,1983). Dalam bahasa Latin disebut “Participatio” yang berasal dari kata kerja “Partipare” yang berarti ikut serta, sehingga partisipasi mengandung pengertian aktif yaitu adanya kegiatan atau aktivitas.
Secara umum, partisipasi dapat di artikan sebagai keterlibatan diri seseorang dalam suatu kegiatan, baik secara langsung maupun tidak langsung atau suatu proses identifikasi diri seseorang untuk menjadi peserta dalam kegiatan bersama dalam situasi sosial tertentu.
Menurut Davis dan Newstrom (2004: ) Partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok. Dan mendorong mereka untuk memberikan suatu kontribusi demi tujuan kelompok, dan juga berbagai tanggung jawab dalam pencapaian tujuan.
Menurut Sajogyo (artikel :2002) “Partisipasi” adalah suatu proses dimana sejumlah pelaku bermitra punya pengaruh dan membagi wewenang di dalam prakarsa “pembangunan”, termasuk mengambil keputusan atas sumberdaya.
Menurut Rauf, Nasution dalam Sri Yuliyati, mengemukakan partisipasi terhadap koperasi adalah manifestasi dari perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam menunjukkan sikap dan mewujudkan peranannya terhadap koperasi guna meningkatkan kesejahteraanya. Partisipasi anggota koperasi anggota dipengaruhi oleh kemampuan dan kemauan anggota untuk berpartisipasi. Keberhasil Peran aktif anggota koperasi terhadap kesejahteraan anggota Partisipasi anggota koperasi adalah peran serta anggota koperasi dalam evaluasi hasil serta keikutsertaannya dalam persiapan, perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan dalam evaluasihasil serta keikutsertaan dalam menikmati hasil.Partisipasi merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu organisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan.koperasi dalam perkembangannya didukung oleh partisipasi anggota koperasi itu sendiri. Partisipasi aktif dan kesadaran masyarakat untuk bergabung dalam wadah koperasi, merupakan inti kekuatan koperasi.
Menurut Soerjono ( 1990: 138) situasi yang merangsang kemauan untuk melakukan perubahan dan kekuatan itu bersumber dari:
- Ketidakpuasan terhadap situasi yang ada .
- Adanya pengetahuan tentang perbedaan.
- Adanya tekanan dari luar.
- Kebutuhan dari dalam untuk mencapai efisiensi dan peningkatan.
Syarat-syarat keanggotaan koperasi dengan beberapa aspek dan tujuannya.
- Aspek tujuan.
- Aspek anggota.
- Aspek Usaha .
- kewajiban, tanggung jawab dan hak anggota
Berbagai indikasi yang muncul sebagai ciri-ciri anggota yang berpartisipasi baik dapatlah dirumuskan sebagai berikut :
- Melunasi simpanan pokok dan wajib secara tertib dan teratur.
- Membantu koperasi di samping simpanan pokok dan wajib sesuai dengan kemampuan masing-masing.
- Menjadi langganan koperasi yang setia.
- Menghadiri rapat-rapat dan pertemuan secara aktif.
- Menggunakan hak untuk mengawasi jalanya usaha koperasi.
Partisipasi anggota koperasi menjadi dua kelompok, yaitu:
- Partisipasi anggota sebagai pemilik.
- Partisipasi anggota sebagai pelanggan.

No comments:
Post a Comment