Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila tingkat kegiatan ekonominya lebih tinggi dari pada apa yang dicapai pada masa sebelumnya. Artinya pembangunan baru tercipta apabila jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian tersebut menjadi bertambah besar pada tahun-tahun berikutnya.
Smith menyatakan, bahwa inti dari proses pertumbuhan ekonomi dapat dibedakan atas dua aspek yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk. Adam Smith beranggapan tentang corak proses pertumbuhan ekonomi bahwa apabila pembangunan sudah terjadi, maka proses tersebut akan terus menerus berlangsung secara kumulatif. Pasar berkembang, pembagian kerja dan spesialisasi akan terjadi, dengan demikian akan menaikan produktivitas. Kenaikan pendapatan nasional yang disebabkan karena perkembangan tersebut dan perkembangan penduduk dari masa kemasa, akan memperluas pasar dan menciptakan tabungan, adanya spesialis yang tinggi serta luasnya pasar akan menciptakan tegnologi dan inovasi. Dengan demikian perkembangan ekonomi akan berlangsung.
Menurut Ricardo menyatakan, bahwa proses pertumbuhan ekonomi masih pada perpacuan antara laju pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan output. Selain itu Ricardo juga menganggap bahwa jumlah faktor produksi tanah (Sumberdaya alam) tidak bisa bertambah, sehingga akhirnya menjadi faktor pembatas dalam proses pertumbuhan suatu masyarakat. Menurut Ricardo, peranan akumulasi modal dan kemajuan tegnologi cenderung meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Keterbatasan faktor produksi tanah (sumberdaya alam) akan membatasi pertumbuhan ekonomi suatu Negara.
Menurut teori Neo Klasik (Solow–Swan) menyatakan bahwa, pertumbuhan ekonomi tergantung kepada pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi (penduduk, tenaga kerja, akumulasi modal, kemajuan tegnologi). Anggapan yang mendasari analisis klasik yaitu perekonomian akan tetap mengalami tingkat pengerjaan penuh (full employment) dan kapasitas peralatan modal akan tetap sepenuhnya digunakan sepanjang waktu. Dengan kata lain perekonomian akan berkembang tergantung pada pertambahan penduduk, akumulasi modal dan kemajuan tegnologi. Amir (2007).
Menurut Teori Harrrod-Domar ini merupakan perluasan dari analisis Keynesian mengenai kegiatan ekonomi secara nasional dan masalah tenaga kerja. Analisis Keynesian dianggap kurang lengkap karena tidak membicarakan masalah-masalah ekonomi jangka panjang. Sedangkan Harrod-Domar menganalisis syarat-syarat yang diperlukan agar perekonomian dapat tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang. Dalam rangka menumbuhkan perekonomian diperlukan investasi-investasi baru sebagai tambahan stok modal, dengan memperhatikan dua fungsi dari pembentukan modal dalam kegiatan ekonomi yang dipandang sebagai pengeluaran yang akan menambah kesanggupan akan suatu perekonomian untuk menghasilkan barang, maupun sebagai pengeluaran yang menambah permintaan efektif suatu masyarakat. Amir (2007).
Petumbuhan ekonomi merupakan masalah masalah perekonomian jangka panjang. Menurut pandangan para ahli-ahli ekonomi klasik seperti Thomas Robert Malthus, Adam Smith, David Ricardo dan John Stuart Mill, ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang, luas tanah dan kekayaan alam serta tegnologi yang digunakan Sukirno (1995).Dari berbagai teori pertumbuhan, teori Harrold-Domar, Neo Klasik dari Solow, dan teori endogen oleh Romer menyatakan bahwa terdapat tiga faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi, yakni akumulasi modal yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru, pertumbuhan penduduk, dan kemajuan tegnologi. Dalam kaitannya dengan kemiskinan diharapkan sumber-sumber pertumbuhan tersebut dapat menurunkan kemiskinan. Investasi melalui penyerapan tenaga kerja baik oleh swasta maupun oleh pemerintah, perkembangan tegnologi yang semakin inovatif dan produktif dan pertumbuhan penduduk melalui peningkatan modal manusia (human capital) Amir (2007).
Menurut Kuznets, mendefenisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan tegnologi, dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan. Difinisi ini mempunyai tiga komponen yakni pertama, komponen pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus menerus persediaan barang, kedua. Tegnologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk, Ketiga, penggunaan tegnologi secara luas dan efisien memerlukan adanya penyesuaian di bidang ilmu pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat (Jhingan, 2000).
Petumbuhan ekonomi juga mempunyai pengertian suatu proses jangka panjang (bukan satu gambaran ekonomi sesaat) perubahan output per kapita, dari waktu kewaktu, dalam ini terkait dengan perkembangan jumlah output total (GNP) dan jumlah penduduk. Suatu pertumbuhan ekonomi tumbuh apabila dalam jangka waktu yang cukup lama mengalami kenaikan output per kapita. Tentu saja bisa terjadi bahwa pada suatu tahun, output per kapita merosot (misalnya, karena kegagalan panen). Tetapi apabila selama jangka waktu yang cukup panjang tersebut output per kapita menunjukan kecenderungan yang jelas untuk menaik, maka kita katakan bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi, Boediono (1999).
Menurut Sukirno (1997), suatu wilayah atau regional dikatakan mengalami pertumbuhan apa bila tingkat kegiatan ekonominya lebih tinggi dari masa sebelumnya. Dengan kata lain, perkembangannya tercipta apabila terjadi kenaikan jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian akan bertambah besar pada tahun-tahun berikutnya. PDRB merupakan nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai lapangan usaha atau sektor, yang melakukan kegiatan usahanya disuatu regional atau wilayah tanpa memperhatikan faktor-faktor yang dipakai.
Pengertian pertumbuhan ekonomi sebagai suatu proses merupakan gambaran tentang bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu kewaktu, tekanannya adalah perubahan atau perkembangan. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tujuan penting pembangunan ekonomi. Perekonomian yang tumbuh akan memberikan kesejahteraan ekonomi yang lebih baik bagi penduduk suatu daerah, hal ini ditandai dengan peningkatan pendapatan masyarakat. Djojohadikusumo (1995) pertumbuhan ekonomi ditandai dengan tiga cirri pokok yaitu adanya laju pertumbuhan perkapita dalam arti nyata, persebaran angkatan kerja menurut sektor kegiatan produksi yang menjadi sumber nafkahnya serta pola persebaran penduduk dalam masyarakat. Pertumbuhan ekonomi menunjukan usaha-usaha untuk meningkatkan produksi barang dan jasa di bidang-bidang yang semakin meluas dalam masyarakat secara keseluruhan.
Menurut Wijaya (1990) mengatakan pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadinya kenaikan Produk Nasional Bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Pertumbuhan ekonomi modern terlihat dari semakin meningkatnya laju produk perkapita terutama sebagai akibat adanya perbaikan kualitas input yang meningkatkan efisiensi atau produktivitas per unit input. Hal ini dapat dilihat dari semakin pesat masuknya tenaga kerja dan modal atau semakin meningkatnya efisiensi atau kedua-duanya. Kuznets berpendapat bahwa laju kenaikan produktivitas ternyata dapat menyelesaikan hampir seluruh pertumbuhan per kapita di Negara maju (Jhingan, 1996).
No comments:
Post a Comment