Pengertian Ila’

Wednesday, July 25, 2018

Defenisi Animisme dan Dinamisme

Animisme dan Dinamisme merupakan kepercayaan yang sudah ada sejak zaman manusia purba dan memiliki akar budaya yang kuat di Indonesia, hingga saat ini masih ada masyarakat yang mempercayai kepercayaan ini. Animisme adalah kepercayaan bahwa roh (jiwa) itu tidak hanya berada pada makhluk hidup, tetapi juga pada benda-benda tertentu. Roh-roh itu dapat berbuat baik, tetapi juga dapat berbuat jahat. Manusia perlu memujanya sambil memberi sesajen agar roh itu tidak berbuat jahat. Apabila manusia mari maka rohnya meninggalkan badan untuk selama-lamanya. Roh yang meinggalkan badan manusia untuk selamanya itu disebut arwah. Menurut kepercayaan, arwah tersebut hidup terus di negeri arwah serupa dengan hidup manusia. Animisme berasal dari bahasa latin yaitu anima yang berarti Roh. Kepercayaan animisme adalah suatu kepercayaan bahwa segala sesuatu yang ada dibumi baik itu hidup ataupun mati mempunyai roh. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di Bumi ini (seperti kawasan tertentu, gunung, laut, sungai, gua, pohon dan batu besar) memiliki jiwa yang harus dihormati agar tidak mengganggu manusia, tetapi malah membantu kehidupan mereka.

Menghormati dengan cara melakukan pemujaan dan memberikan sesaji biasa di lakukan oleh penganut animisme. Bagian dari kepercayaan ini adalah adanya roh-roh orang yang telah meninggal, kepercayaan ini mempercayai jika roh orang yang telah meninggal dapat masuk ke tubuh hewan. Mereka dianggap pula dapat berdiam di dalam kubur sehingga mereka ditakuti. Oleh masyarakat saat itu, arwah orang-orang terkemuka seperti kepala suku dan nenek moyang dianggap suci. Oleh karena itu, orang-orang terkemuka itu dihormati. Dengan demikian, timbullah kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang yang disebut animisme. Karena arwah itu tinggal di dunia arwah (kahyangan) yang letaknya di atas gunung maka tempat pemujaan arwah pada zaman Megalithikum juga dibangun di atas gunung atau bukit. Budaya ini terus berlanjut hingga masa Hindu-Buddha dan Islam.

Dinamisme berasal dari bahasa yunani yaitu dunamos yang mempunyai arti kekuatan atau daya. Kepercayaan dinamisme adalah kepercayaan yang menyakini bahwa semua benda-benda yang ada di dunia ini baik hidup atau mati mempunyai daya dan kekuatan ghaib. Benda-benda tersebut dipercaya dapat memberi pengaruh baik dan pengaruh buruk bagi manusia. Benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan contohnya : Benda pusaka, tombak, keris, gamelan dan lambang kerajaan. Selain itu, Zakiah Daradjat mengemukakan bahwa kepercayaan animisme dan dinamime merupakan kepercayaan yang telah lama dianut oleh nenek moyang, bahkan sebelum datangnya agama Hindu-Budha ke Indonesia. Animisme dan Dinamime yang merupakan kepercayaan tertua di Indonesia, walaupun masuknya agama Hindu-Budha tidak terlalu mempengaruhi kepercayaan tersebut yang masih menjadi kepercayaan sebagian besar masyarakat Indonesia pada saat itu. Untuk itu, tidaklah mengehrankan apabila dewasa ini masih ada tradisi yang berbau animisme dan dinamisme.

SUMBER :
  • Dwi Ari Listiyani, Sejarah untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: Dinas Pendidikan Nasional, 2009)
  • Bustanudin Agus, Agama dalam Kehidupan Manusia : Pengantar Antropologi Agama, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006)
  • Chabib, Toha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1996)
  • Dwi Ari Listiyani, Sejarah untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: Dinas Pendidikan Nasional, 2009)
  • Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005

No comments:

Post a Comment