“Teori belajarHumanisticadalah upaya-upaya membantu siswa agar dapat mencapai perwujudan dirinya dan belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri’’. Pendapat Lain menyatakan bahwa humanistic adalah teori belajar yang menganggap bahwa belajar bertujuan untuk memanusiakan manusia. Teori belajar Humanistic merupakan sebuah sistem klasik yang bersifat global, tetapi beberapa prinsip dasarnya diambil para ahli pendidikan untuk dijadikan sebuah sistem pendekatan pembelajaran. Pendidikan humanistic adalah peranan guru yang lebih banyak menjadi pembimbing dari pada pemberi ilmu pengetahuan kepadasiswa dirinya. Disamping itu, sistem pendidikan humanistik juga menitik beratkan pada upaya membantu siswa agar dapat mencapai perwujudan dirinya (self-realization) sesuai dengan kemampuan dasar dan kekhususan yang ada pada dirinya.
“Tujuan utama para pendidik ialah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantunya dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka’’. Perhatian psikologi teori belajar Humanistic yang terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Menurut para pendidik aliran teori belajar Humanistic penyusunan dan penyajian materi pelajaran harus sesuai dengan perasaan dan perhatian siswa.
Pembelajaran teori belajar Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian, yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal- hal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini yang di sebut sebagai potensi manusia yang beraliran humanisme biasanya memfokuskan pengajarnya pada pembangunan kemampuan positif ini.
Firman Allah SWT :
Artinya : “Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras[589], atau mempunyai mata yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar? Katakanlah: "Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, Kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)-ku. tanpa memberi tangguh (kepada-ku)”.(QS. Al-A’raaf : 195).
‘’Kemampuan positif erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain afektif. Emosi adalah karakteristik yang sangan kuat yang tampak dari pada pendidik beraliran humanisme’’. Teori belajar Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap individu di pengaruhi dan dibimbing oleh maksud- maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka. ‘’Teori humanisme ini cocok untuk di di terapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian ,hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Psikologi humanisme memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator’’.
SUMBER :
- M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009)
No comments:
Post a Comment