Pengertian Ila’

Thursday, July 26, 2018

Defenisi Gaya Hidup dan Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Hidup

- Pengertian Gaya Hidup

Gaya hidup adalah kombinasi dan totalitas cara, tata, kebiasaaan dan pilihan serta objek-objek yang mendukung, dalam pelaksanaan dilandasi oleh sistem nilai dan sistem kepercayaan tertentu. Gaya hidup lebih mengambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana hidup, menggunakan uang nya, dan memanfaat kan waktu yang dimilikinya (Gustin, R., Dkk 2011).

- Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Hidup
  1. Pola makan . Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan setiap harioleh suatu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu.
  2. Faktor ekonomi. dimana ekonomi yang cukup dominan dalam mempengaruhi konsumsi pangan adalah pendapan keluarga dan harga. Meningkatnya pendapat akan meningkatkan peluang untuk membeli pangan dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik, sebaliknya penurunan pendapatan akan menyebabkan menurunnya daya beli pangan baik secara kualitas maupun kuantitas. Meningkatnya taraf hidup (kesejahteraan) masyarakat pengaruh promosi melalui iklan, serta kemudahan informasi, dapat menyebabkan perubahan gaya hidup dan timbul kebutuhan psikogenetik baru dikalangan masyarakat ekonomi menegas keatas. Tinggi pendapatan yang tidak diimbangkan pengetahuaan gizi yang cukup, akan menyebabkan seseorang menjadi sangat konsumtif dalam pola makannya sehari-hari. Sehingga dalam pemilihan bahan makanan lebih didasarkan terhadap pertimbangan selera dibandingkan aspek gizi. Kencendrungan mengonsumsi makanan impor, terutama jenis siap santap (fast food), seperti ayam goreng, pizza, hamburger, dan lain-lain, telah meningkat tajam terutama dikalangan generasi muda dan kelompok masyarakat ekonomi menegas keatas.
  3. Faktor sosial budaya. Pantangan dalam mengkonsumsi jenis makanan tertentu dapat dipengaruhi oleh faktor budaya/kepercayaan. Pantangan yang didasari oleh kepercayaan pada umumnya mengandung perlambang atau nasehat yang di anggap baik ataupun tidak baik yang lambat laun akan menjadi kebiasaan/adat.
  4. Agama. Pantangan yang didasari agama, khususnya agama islam disebut haram dan individu yang melangar hukum berdosa. Adanya makanan terhadap makanan/minuman tertentu di sisi agama dikarenakan makanan/minuman tersebut membahayakan jasmani dan rohani bagi yang mengosumsinya. Konsep halal dan haram sangat mempengaruhi pemilihan bahan makanan yang akan dikonsumsi.
  5. Pendidikan. Pendidikan dalam hal ini biasanya dikaitan dengan pengetahuan, akan berpengaruhan terhadap pemilihan bahan makanan dan pemenuhan kebutuhan gizi. Salah satu contoh prinsip yang dimiliki seseorang dengan pendidikan rendah biasanya adalah yang penting mengenyangkan, sehingga porsi bahan makanan sumber karbohidrat lebih banyak dibandingkan dengan kelompok bahan makanan lain. Sebaliknya, kelompok orang dengan pendidikan tinggi memiliki kecenderungan memiliki bahan makanan sumber protein dan akan berusaha menyeimbangkan dengan kebutuhan gizi lain.
  6. Lingkungan. Faktor lingkungan cukup besar berpengaruhnya terhadap pembentukan perilaku makan. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah serta ada promosi melalui media elektronik maupun cetak. Kebiasaan makan dalam keluarga sangat berpengaruh besar terhadap pola makan seseorang, kesukaan sesorang terhadap makanan terbesar dari kebiasaan makan yang terdapat dalam keluarga. Lingkungan sekolah, termasuk di dalamnya para guru, teman sebaya, dan keberadaan tempat jajan sangat mempengaruhi terbentuk nya gaya hidup, khususnya bagi siswa sekolah.

No comments:

Post a Comment