Nyeri adalah bagian integral dari kehidupan. Setiap orang mengalaminya setiap saat sepanjang kehidupan. Nyeri tidak hanya sensasi tidak menyenangkan dan tidak mengenakkan yang timbul akibat cedera, keseleo, atau penyakit. Nyeri dapat juga merupakan pengalaman emosi yang tidak berhubungan dengan kerusakan jaringan. Nyeri yang tidak tertangani dapat memiliki pengaruh merugikan pada sistem muskuloskeletal. Nyeri juga dapat meningkatkan ansietas dan kesulitan tidur, Nyeri merupakan fenomena emosi juga fisiologi, keberhasilan pengkajian dan pereda nyeri bergatung pada rencana asuhan holistik seseorang, yang menggunakan penanganan farmakologi dan non-farmakologi (Mularitharan Nair, 2015).
Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang besifat subjektif. Keluhan sensorik yang dinyatakan seperti pegal , ngilu, dan seterusnya dapat dianggap sebagai modalitas nyeri. Walaupun rasa nyeri hanya salah satu rasa primer, namun pada hakekatnya apa yang tersirat dalam rasa nyeri itu adalah rasa yang diwarnai oleh nyeri, panas atau dingin, dan rasa tekan. Meskipun penting bagi perawat untuk mempercayai klien yang melaporkan nyeri, yang juga sama pentingnya untuk waspada terhadap klien yang mengabaikan nyeri saat nyeri terjadi. Seorang perawat yang menduga nyeri pada klien yang menyangkal nyeri harus menggali bersama klien penalaran terhadap dugaan nyeri, atau bahwa klien meringis saat bergerak atau menghindari gerakan. Menggali kemungkinan alasan mengapa klien mengabaikan rasa nyeri adalah juga sangat membantu.banyak orang yang menyangkal nyeri yang dialaminya karena mereka takut dengan pengobatanatau tindakan yang mungkin terjadi, jika mereka mengeluh nyeri atau takut menjadi ketergantungan pada obat-obatan yang diberikan untuk mengatasi nyerinya. Nyeri merupakan mekanisme fisiologis yang bertujuan unutk melindungi diri, apabila seseorangmerasakan nyeri, maka perilakunya akan berubah. Nyeri merupakan tanda peringatan bahwa terjadi kerusakan jaringan, yang harus menjadi pertimbangan utama keperawatansaat menkaji nyeri (Arif Muttaqin, 2008).
Nyeri adalah keadaanyang subjektifdimana seseorang memperlihatkan tidak nyaman secara verbal maupon non-verbal atau keduanya. Dapat akut (mempunyai lama yang pasti) atau kronis (bisa berbulan-bulan sampai bertahun-tahun). Pengalaman nyeri terdiri dari 2 komponen persepsi dan reaksi. Reaksi nyeri adalah apa yang dirasakan, dipikirkan seseorang dan hal-hal yang dirasakan nyeri. Respon seseorang terhadap nyeri dipengaruhi oleh emosi. Nyeri mengganggu kemampuan seseorang untuk beristirahat, konsentrasi dan kegiata-kegiatan yang dilakukan. Nyeri kronis sering menyebabkan perasaan tidak berdaya dan depresi (Barbara engran, 1999).
No comments:
Post a Comment