Pengertian Ila’

Wednesday, July 25, 2018

Dampak Agama pada Remaja

Menurut Ahmad D. Marimba mengartikan bahwa pendidikan adalah bimbingan jasmani dan rohani untuk membentuk kepribadian utama, membimbing ketrampilan jasmani dan rohani sebagai perilaku konkret yang memberikan manfaat kepada kehidupan siswa di masyarakat. Dalam bahasa Arab pendidikan diartikan dengan tarbiyah yang berasal dari bahasa arab: pertama raba-yarbu yang artinya berkembang; kedua rabiya-yarba yang artinya tumbuh atau nasyaa; ketiga rabba-yarubbu yang bearti memperbaiki, bertanggung jawab kepadanya, memiliharanya, atau mendidi; kesemuanya dapat diartikan dengan kegiatan yang merupakan aktifitas yang berkaitan dengan proses pendidikan dan pembelajaran. Bersamaan dengan itu Islam memandang Pendidikan sebagai dasar utama seseorang diutamakan dan dimuliakan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur’an surat al-Mujadillah ayat 11, berikut ini yang berbunyi:

Artinya: “… niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat… (Q.S Al-Mujadillah : 11)

Dan kemudian Oemar Hamalik mengatakan bahwa fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. Penyiapan ini dikaitkan dengan kedudukan peserta didik sebagai calon warga Negara yang baik, warga bangsa dan calon pembentukan keluarga baru, serta mengembangkan tugas dan pekerjaan kelak dikemudian hari. Masalah agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, termasuk remaja. Karena agama diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Agama yang secara praktiknya memberikan fungsi edukatif perlu dilaksanakan oleh masyarakat penganutnya. Para penganut agama berpendapat bahwa ajaran agama yang mereka anut memberikan ajaran-ajaran yang harus dipatuhi, karena secara yuridis agama berfungsi untuk menyeluruh dan melarang. Unsur suruhan dan larangan ini mempunyai latar belakang mengarahkan bimbingan agar pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan yang baik menurut ajaran agama masing-masing.

Kontradisi yang terdapat dalam kehidupan generasi muda itu menghambat pembinaan moralnya karena pembinaan moral itu terjalin dalam pembinaan pribadinya. Apabila faktor-faktor dan unsure-unsur yang membina itu bertentangan antara satu sama lain, akan goncahlah jiwa yang dibina, terutama mereka yang sedang mengalami perubahan dan perubahan cepat, yaitu usia remaja.

SUMBER :
  • Windianto, Peran Pembimbing yang Professional dalam Pendidikan Akhlak dengan Pendekatan Keteladannan pada Mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah STAIN Kerinci Tahun 2015, Skripsi
  • Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Bandung, Bina Aksara, 1994)
  • Edukatif adalah bersifat mendidik: kenakalan Remaja perlu diatasi dengan tindakan, Kamus Baru Bahasa Indonesia

No comments:

Post a Comment